Palangka Raya (ANTARA) - Penelitian terbaru dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Palangka Raya (UPR) mengungkap bahwa banyak mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam menggunakan noun phrases atau frasa nomina secara tepat dalam tulisan esai berbahasa Inggris.
"Penelitian berjudul 'Analisis Penggunaan Noun Phrases dalam Tulisan Teks Esai Mahasiswa' ini dilakukan terhadap karya tulis mahasiswa angkatan 2024," kata salah satu anggota tim peneliti FKIP UPR, Maida Norahmi SPd MPd di Palangka Raya, Selasa.
Dia menerangkan, penelitian ini berfokus pada bagaimana mahasiswa menggunakan berbagai bentuk "noun phrases", yaitu gabungan kata benda atau "nouns" dengan unsur pendukung seperti kata sifat atau "adjectives", determiners meliputi "a, the, this, that" atau kata benda lain yang berfungsi sebagai pelengkap.
Menurut dosen peneliti, penggunaan "noun phrases" yang kompleks merupakan salah satu ciri tulisan akademik yang baik dalam bahasa Inggris.
“Melalui penelitian ini kami ingin melihat sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan struktur frasa nomina yang bervariasi dan sesuai konteks akademik,” ujar peneliti dari tim dosen FKIP UPR ini.
Dia menerangkan, dari hasil analisis terhadap puluhan teks esai mahasiswa, ditemukan bahwa sebagian besar mahasiswa masih cenderung menggunakan bentuk "noun phrases" yang sederhana, seperti “a book”, “the students”, atau “English class”. Hanya sebagian kecil yang mampu membentuk struktur yang lebih kompleks seperti “students active participation in English class” atau “the improvement of communication skills among learners”.
"Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran menulis dalam bahasa Inggris perlu lebih menekankan pada penguasaan struktur internal 'noun phrases'," katanya.
Pemahaman tentang posisi kata sifat, kata depan atau "prepositional phrase", dan kata benda sebagai modifiers masih perlu diperkuat melalui latihan kontekstual dan pembelajaran berbasis contoh nyata.
Selain itu, peneliti juga menyoroti pentingnya kesadaran gramatikal "grammatical awareness" dalam menulis. Mahasiswa yang memahami hubungan antara unsur pembentuk frasa cenderung menulis kalimat dengan makna yang lebih jelas dan efektif.
“Menulis bukan hanya soal kosakata, tetapi juga bagaimana menyusun kata menjadi satuan makna yang tepat. Noun phrases berperan besar dalam kejelasan dan keilmiahan tulisan,” tambahnya.
Sebagai tindak lanjut, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi dosen pengampu mata kuliah "Writing" dan perancang kurikulum untuk memperkaya materi ajar dengan latihan analisis struktur frasa.
Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya mampu menulis secara lancar, tetapi juga akurat dan berstruktur sesuai kaidah akademik bahasa Inggris.
Penelitian ini juga menegaskan pentingnya pelatihan menulis berbasis korpus atau data nyata agar mahasiswa dapat melihat contoh penggunaan noun phrases dari penulis profesional.
Pendekatan ini diyakini dapat meningkatkan kesadaran linguistik sekaligus kemampuan menulis akademik mahasiswa di masa mendatang.
Turut dalam penelitian ini adalah Olga Dona Retsi SPd MPd, Susan Ira Nova SPd MPd, Lesly Martha C Meka SS MPd, Tutik Haryani SPd MPdBI, Sovia Rahmaniah SPd MPd dan Cendikia Flory Aristi SPd MP.
