Hamid Karzai mandi "uang siluman" dari CIA

Senin, 29 April 2013 16:54 WIB

Jakarta (ANTARA News) - Puluhan juta dolar AS uang tunai dikirimkan CIA dalam kopor, ransel dan kantong plastik belanja ke kantor Presiden Afghanistan Hamid Karzai selama lebih dari satu dekade, lapor New York Times mengutip penasehat keamanan Afghan seperti dikutip Reuters.

"Uang siluman" ini tadinya dipakai CIA untuk menanamkan pengaruh, tapi malah memicu korupsi dan membesarkan para panglima perang sehingga mengacukan strategi keluar AS dari Afghanistan.

"Sumber korupsi terbesar di Afghanistan adalah Amerika Serikat," kata seorang pejabat AS seperti dilaporkan The Times.

"Kami menyebutnya 'uang siluman," kata Khalil Roman yang menjadi kepala staf Presiden Karzai dari 2002 sampai 2005. "Uang itu datang diam-diam dan keluarnya pun diam-diam."

Selama lebih satu dekade uang panas itu mengalir ke kantor kepresidenan Afghan setiap bulan, dan ternyata ini sudah menjadi prosedur standard CIA sejak awal perang Afghanistan.

Tak ada bukti Karzai menerima uang itu untuk urusan pribadi, tapi uang silmuan ini ditangani Dewan Keamanan Nasional-nya.

Uang siluman ini disediakan untuk menjamin akses ke Karzai dan lingkaran dalam kekuasaannya demi memastikan pengaruh CIA di kantor kepresidenan Afghanistan.

Uang siluman ini lebih banyak mengalir ke panglima perang dan politisi yang kebanyakan ada kaitannya dengan perdagangan narkoba dan Taliban.

Pada 2010, Karzai menerima berkantong-kantong uang tunai dari Iran yang menurut New York Times mengalir ke panglima perang dan politisi seperti juga uang siluman dari CIA.

Selama kekuasaan 11 tahun Karzai, kecil sekali hasrat memberantas korupsi pada lembaga tentara atau polisi.

Kedua lembaga paling berkuasa di Afghan ini menerima miliaran dolar AS dari negara-negara donor setiap tahun, tetapi kebanyakan uang hanya untuk merekrut dan mempertahankan anggota yang setiap saat kabur desersi.

Pewarta :
Editor : Ronny
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Indonesia kirim 10 juta dosis vaksin polio ke Afghanistan

20 September 2023 15:00 Wib

PBB sebut HAM di Afghanistan 'dalam kondisi kolaps'

13 September 2023 12:21 Wib

Mengintip antusias persiapan Idul Fitri di Afghanistan

19 April 2023 14:37 Wib, 2023

Pasukan AS mundur, ISIS lebih kuat di Afghanistan

24 March 2023 13:39 Wib, 2023

Indonesia belum akui pemerintah Taliban di Afghanistan

02 December 2022 14:52 Wib, 2022
Terpopuler

Dua orang tewas dan 6 orang lainnya terluka dalam penembakan di AS

Nasional - 21 April 2024 17:44 Wib

HUT Otonomi ke-28 harus semakin memperkokoh komitmen membangun daerah

Kabar Daerah - 25 April 2024 18:16 Wib

Teras Narang: Kerja sama RI-RRT kembangkan pertanian di Kalteng patut diapresiasi

Kabar Daerah - 24 April 2024 14:22 Wib

Gibran sebut ada serangkaian pertemuan setelah penetapan di KPU

Kabar Daerah - 23 April 2024 12:38 Wib

Jubair Arifin siap maju Pilkada di Kotawaringin Barat

Kabar Daerah - 18 jam lalu