Mendikbud: IPA-IPS di SMP lebih terintegrasi

Minggu, 5 Mei 2013 19:07 WIB

Semarang (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh menyatakan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) dan ilmu pengetahuan sosial (IPS) di SMP akan lebih terintegrasi pada kurikulum baru.

"Kalau sekarang IPA di SMP kan masih disusun berlapis, yakni mata pelajaran fisika, kimia, dan biologi. Nantinya ketiga pelajaran itu terintegrasi dalam pelajaran IPA," katanya di Semarang, Sabtu.

Hal itu diungkapkan mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu usai Sosialisasi Kurikulum 2013 di Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang dihadiri ratusan guru di Jawa Tengah.

Demikian pula dengan integrasi pelajaran IPS jenjang SMP yang dulunya masih terbagi dalam beberapa pelajaran, seperti geografi dan sejarah, sebagai upaya penyederhanaan pelajaran di sekolah.

"Nantinya, guru-guru biologi di SMP akan mengajar pelajaran IPA, guru fisika juga begitu, mengajar IPA. Demikian pula dengan guru-guru geografi dan sebagainya yang akan mengajar pelajaran IPS," katanya.

Nuh mengakui beban pelajaran yang ditanggung siswa selama ini memang cukup banyak sebagaimana dikritik berbagai kalangan sehingga perlu penyederhanaan terhadap mata pelajaran yang diajarkan.

Berkaitan dengan penerapan kurikulum baru, pelajaran jenjang SD juga disederhanakan menjadi enam mata pelajaran, termasuk IPA dan IPS yang pembelajarannya diintegrasikan dengan mata pelajaran lainnya.

Seorang peserta sosialiasi yang juga Kepala SMP Negeri 5 Semarang Suharto mengakui selama ini pembelajaran IPA di sekolah memang terbagi atas beberapa mata pelajaran, yakni biologi, fisika, serta kimia.

"Kalau IPS, terbagi atas pelajaran geografi, ekonomi, sejarah. Sosiologi belum ada. Dengan kurikulum baru, nantinya pembelajaran IPA dan IPS tidak akan berlapis seperti itu, melainkan terintegrasi," katanya.

Ia mengakui sebenarnya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang berlaku saat ini memang sudah mengatur pembelajaran IPA dan IPS secara terpadu, akan tetapi keterpaduan itu sifatnya masih "tempelan".

"Jadi pelajarannya ya masih IPA-Biologi, IPA-Fisika, dan sebagainya. Kalau pada kurikulum baru nanti akan terpadu, IPA dan IPS. Pelajaran IPA berbasis biologi, sementara IPS berbasis geografi," kata Suharto. (KR-ZLS/M029)

Pewarta :
Editor : Ronny
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Ketua Dewan Pers: Media massa suarakan semangat-optimisme saat pandemi

13 July 2021 23:28 Wib, 2021

Pers dingatkan tak tergelincir di persaingan ruang siber

08 February 2020 18:17 Wib, 2020

Dewan Pers surati Kapolda terkait pengeroyokan wartawan

28 January 2020 20:00 Wib, 2020

Dewan Pers minta polisi tindak tegas pengeroyokan wartawan ANTARA

21 January 2020 18:33 Wib, 2020

Dewan Pers ingatkan jangan berpihak ke salah satu calon kepala daerah

17 December 2019 19:47 Wib, 2019
Terpopuler

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 08 May 2024 17:49 Wib

Mainz lolos dari zona degradasi usai kandaskan Dortmund

Olahraga - 5 jam lalu

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

Kinerja wasit dan Witan mendominasi pemberitaan media massa

Olahraga - 11 May 2024 8:14 Wib

DPRD Kalteng minta hasil reses perseorangan ditindaklanjuti pemprov

Kabar Daerah - 06 May 2024 17:16 Wib