Mereka lebih sibuk menari, kata China

Selasa, 28 Mei 2013 17:55 WIB

Beijing (ANTARA News) - Warga etnis minoritas di Provinsi Xinjiang, China, lebih dikenal akan keahliannya dalam seni tari, tarik suara dan jamuan ketimbang membuat kekacauan, kata seorang pejabat tinggi China, Selasa, seperti dikutip Reuters.

Sebagian besar warga etnis Uighur, etnis muslim berbahasa Turki yang mendiami daerah kaya energi provinsi Xinjiang, jengkel atas larangan pemerintah China atas kebudayaan, bahasa dan agama mereka, serta wilayah tersebut yang beberapa kali menjadi lokasi terjadinya kekerasan etnis mematikan.

Bulan lalu, 21 nyawa menjadi korban dalam insiden di dekat kota jalur sutra lama, Kashgar, yang amerupakan kejadian paling banyak menelan korban jiwa semenjak Juli 2009, kala itu hampir 200 orang terbunuh dalam satu kerusuhan di ibukota Xinjiang, Urumqi.

China mengklaim telah memberikan kebebasan memadai di Xinjiang, akan tetapi sejumlah pejabat berupaya mempelajari bahasa etnis Uighur atau memahami lebih jauh Islam di sebuah negara yang resmimya atheis itu.

Wakil gubernur Xinjiang Shi Dagang mengaku telah menghabiskan lebih dari satu dekade bekerja di wilayah selatan Xinjiang dan tidak pernah membawa senjata api atau bahkan dikawal polisi.

Ini adalah pengalaman tersendiri  bagi pejabat pemerintah yang menjadi wakil etnis mayoritas China, Han, yang sebagian besar bekerja di wilayah-wilayah padat populasi minoritas, ujar dia.

"Ada saling percaya antara kader Han dan etnis minoritas, kami bersahabat. Ketika kami bertamu ke rumah-rumah mereka, daging dan anggur menjadi sajian utama didampingi persembahan lagu dengan tari-tarian," kata Shi.

"Etnis minoritas adalah orang-orang yang naif dan jujur, sangat baik dan tidak dibuat-buat. Mereka sangat mencintai tamu," kata dia. 

Pemerintah China membantah tudingan kebijakan mereka menjadi penyebab kekacauan di wilayah ini seraya mengalihkan tuduhan bahwa kaum militan sedang berupaya melancarkan serangan demi mendirikan negara Turkistan Timur.

(G006/H-AK)

Pewarta :
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Perpustakaan Keliling sambangi Lapas Sampit layani warga binaan

6 jam lalu

DPRD minta warga Palangka Raya manfaatkan dempo sampah

04 May 2024 14:32 Wib

Bupati Kotim temukan drainase yang ditutup warga

03 May 2024 16:53 Wib

Warga Surakarta dilarang menyalakan petasan saat nobar Piala Asia

02 May 2024 17:10 Wib

11.330 warga kurang mampu manfaatkan diskon pasang baru daya 450 VA

02 May 2024 16:48 Wib
Terpopuler

Dokter Anak : Hindari pemberian paracetamol pada anak usai imunisasi

Lifestyle - 30 April 2024 17:43 Wib

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 05 May 2024 7:28 Wib

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 02 May 2024 8:57 Wib

DPRD Kalteng minta hasil reses perseorangan ditindaklanjuti pemprov

Kabar Daerah - 10 jam lalu