Sentani (ANTARA
News) - Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe mencanangkan berdirinya
Papua Mandiri Institute yang berkurikulum Cambridge Internasional untuk
mengembangkan sumber daya manusia di Papua.
"Kurikulum Cambridge sudah diakui secara internasional dimana siswa/i lulusannya berstandar level A dan dapat langsung studi di luar negeri, terutama di negara-negara dengan bahasa pengantar bahasa Inggris," kata Lukas Enembe kepada Antara di Sentani, Rabu.
Menurutnya, pencanangan Papua Mandiri Institute ini merupakan investasi jangka panjang bagi anak-anak Papua karena masa depan Papua ada di tangan anak-anak ini. Oleh karena itu misi di Papua yang coba dikembalikan yaitu program yang sudah dicanangkan oleh Gubernur sebelumnya selama 7 tahun lalu dengan menyiapkan seribu lulusan sarjana.
"Lulusan dari Papua yang terbaik sudah dikirim ke luar negeri, sehingga saat ini hanya tinggal perekrutan kembali agar banyak anak-anak Papua yang memiliki potensi tetapi tidak mempunyai kemampuan bisa diberdayakan di seluruh Tanah Papua," tandasnya.
Gubernur menuturkan, rekrutmen dilakukan pada semua wilayah adat dan kebijakan rekruitmen bukan hanya sekedar mengambil akan tetapi setelah melihat kemampuannya menyeleksi secara baik.
"Tentu ini yang akan menjadi visi Gubernur, oleh karena itu SDM harus dilakukan langkah-langkah seperti ini, tapi seleksi juga harus betul-betul orang-orang yang mempunyai kemampuan," ujarnya.
Banyak yang mempunyai kemampuan tapi tidak bisa terdeteksi dengan baik, lanjut Gubernur, karena keterbatasan tenaga sehingga perlu dilakukan komunikasi dengan pemerintah daerah, kabupaten/kota untuk meminta kepada mereka yang terbaik dari daerah tersebut.
"Diseleksi bersama supaya dia juga merasa memiliki program Gubernur Provinsi Papua dan dia kembali dengan tanggungjawab yang sama," urainya.
Gubernur mengungkapkan dalam program ini juga dilakukan kerjasama dan bukan hanya sekolah-sekolah yang selama ini sudah dirintis oleh badan SDM yang harus berpeluang tinggi, namun semua sekolah.
"Kami berharap bisa menyiapkan anak-anak Papua, yang bernuansa teknologi, bernuansa dunia, sehingga orang Papua harus bisa berkiprah dimana-mana," katanya lagi.
Untuk diketahui, Papua Mandiri Institute mulai beraktifitas di kawasan seluas 5 ha dengan dua unit gedung, satu kantor dan empat kelas. (*)
"Kurikulum Cambridge sudah diakui secara internasional dimana siswa/i lulusannya berstandar level A dan dapat langsung studi di luar negeri, terutama di negara-negara dengan bahasa pengantar bahasa Inggris," kata Lukas Enembe kepada Antara di Sentani, Rabu.
Menurutnya, pencanangan Papua Mandiri Institute ini merupakan investasi jangka panjang bagi anak-anak Papua karena masa depan Papua ada di tangan anak-anak ini. Oleh karena itu misi di Papua yang coba dikembalikan yaitu program yang sudah dicanangkan oleh Gubernur sebelumnya selama 7 tahun lalu dengan menyiapkan seribu lulusan sarjana.
"Lulusan dari Papua yang terbaik sudah dikirim ke luar negeri, sehingga saat ini hanya tinggal perekrutan kembali agar banyak anak-anak Papua yang memiliki potensi tetapi tidak mempunyai kemampuan bisa diberdayakan di seluruh Tanah Papua," tandasnya.
Gubernur menuturkan, rekrutmen dilakukan pada semua wilayah adat dan kebijakan rekruitmen bukan hanya sekedar mengambil akan tetapi setelah melihat kemampuannya menyeleksi secara baik.
"Tentu ini yang akan menjadi visi Gubernur, oleh karena itu SDM harus dilakukan langkah-langkah seperti ini, tapi seleksi juga harus betul-betul orang-orang yang mempunyai kemampuan," ujarnya.
Banyak yang mempunyai kemampuan tapi tidak bisa terdeteksi dengan baik, lanjut Gubernur, karena keterbatasan tenaga sehingga perlu dilakukan komunikasi dengan pemerintah daerah, kabupaten/kota untuk meminta kepada mereka yang terbaik dari daerah tersebut.
"Diseleksi bersama supaya dia juga merasa memiliki program Gubernur Provinsi Papua dan dia kembali dengan tanggungjawab yang sama," urainya.
Gubernur mengungkapkan dalam program ini juga dilakukan kerjasama dan bukan hanya sekolah-sekolah yang selama ini sudah dirintis oleh badan SDM yang harus berpeluang tinggi, namun semua sekolah.
"Kami berharap bisa menyiapkan anak-anak Papua, yang bernuansa teknologi, bernuansa dunia, sehingga orang Papua harus bisa berkiprah dimana-mana," katanya lagi.
Untuk diketahui, Papua Mandiri Institute mulai beraktifitas di kawasan seluas 5 ha dengan dua unit gedung, satu kantor dan empat kelas. (*)