Morales Usulkan Pemindahan Markas Besar PBB Dari New York

Kamis, 26 September 2013 13:08 WIB

Markas Besar PBB, (ANTARA News) - Presiden Bolivia Evo Morales mendesak pemindahan Markas Besar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dari New York, karena sikap Amerika Serikat yang "memeras" dan mengintimidasi.

Pemimpin sosialis Morales menyerang pemerintah AS atas tindakannya terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan mengutuk sikap imperialis AS, dalam pidato berapi-api selama 40 menit di hadapan Sidang Majelis Umum PBB.

"Kita harus memikirkan secara serius mengenai pemindahan markas besar PBB," kata Morales, tokoh sentral pemimpin sayap kiri Amerika Latin setelah meninggalnya presiden Venezuela Hugo Chavez.

"Markas besar seharusnya berada di negara yang sudah meratifikasi semua konvensi PBB," katanya.

"Bagaimana kita bisa aman berada dalam pertemuan di PBB di sini, di New York? Mungkin tidak semua," tambah dia.

"Beberapa tidak percaya pada imperialisme dan kapitalisme dan benar-benar merasa tidak aman," kata Morales, merujuk pada perseteruan Morales dengan otoritas AS terkait kehadirannya di pertemuan puncak PBB itu.

Morales menunjukkan solidaritasnya terhadap presiden Venezuela yang menuduh AS telah menolak izinnya melintasi wilayah udara AS untuk menuju China, serta menolak visa beberapa stafnya ke sidang PBB.

Maduro dijadwalkan berbicara pada sidang PBB, Rabu namun ia membatalkan kunjungannya.

Pemerintah AS mengatakan surat permohonan untuk melintasi wilayah udara AS tidak diisi dengan benar dan menyangkal telah menolak visa untuk beberapa delegasi Venezuela.

"Tidak ada jaminan visa, tidak ada jaminan penerbangan. Kami merasa terancam, terintimidasi, dan diperas lewat visa ini," katanya seraya menambahkan bahwa AS "tidak pernah meratifikasi konvensi terkait hak asasi manusia."

Morales mengatakan ia tidak yakin Bolivia ataupun negara lain di Amerika Latin sanggup menjadi markas besar PBB.

Markas besar PBB berada di New York sejak badan dunia itu dibentuk pada 1945. Markas besar dipindah ke area seluas 18 acre menghadap East River pada 1952.

Pewarta :
Editor : Ronny
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Reses DPRD Barsel, warga usulkan listrik dan internet

12 November 2024 8:33 Wib

Legislator usulkan perda inisiatif kesejahteraan guru ngaji dan sekolah Minggu

12 November 2024 5:47 Wib

Empat Damang di Bartim usulkan kelengkapan operasional

30 October 2024 7:56 Wib

Parpol pengusung akan usulkan pengganti Benny Laos

13 October 2024 11:44 Wib

Sekwan akui Golkar usulkan Subandi jadi Ketua DPRD Palangka Raya periode 2024-2029

07 October 2024 17:23 Wib
Terpopuler

Hendra-Budiman perkuat tim kemenangan hadapi Pilkada 2024

Kabar Daerah - 10 November 2024 16:37 Wib

Liverpool perlebar jarak dengan City di klasemen Liga Inggris

Olahraga - 11 November 2024 19:55 Wib

Pemkab Bartim bantu atasi masalah pelaku UMKM di Kecamatan Awang

Kabar Daerah - 12 November 2024 15:04 Wib

Timnas MLBB putra Indonesia menang atas Guam di IESF WEC 2024

Olahraga - 13 November 2024 8:39 Wib

Rodri mulai membaik, ingin tetap tampil musim ini

Olahraga - 13 November 2024 20:41 Wib