Pejuang Jihad Islam Tewas Dalam Serangan Pesawat Tak Berawak Israel

Kamis, 9 Januari 2014 12:20 WIB

Kota Gaza (ANTARA News) - Seorang pejuang Jihad Islam tewas di dekat Kota Gaza, Rabu, dalam serangan pesawat tak berawak Israel, kata petugas medis dan keluarganya.

Namun, militer Israel membantah terlibat dalam insiden itu, lapor AFP.

"Seorang militan Palestina tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel di Shejaiyeh," kata Ashraf al-Qudra, juru bicara kementerian kesehatan yang dikelola Hamas. menunjuk pada sebuah daerah di dekat perbatasan Israel dengan Gaza.

Ia menyebut korban tewas sebagai Mohammed al-Ijlah (32) dan mengatakan, mayatnya hancur akibat ledakan itu.

Sumber-sumber keluarga di daerah itu mengatakan, Ijlah adalah seorang pejuang Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, dan tewas akibat serangan pesawat tak berawak.

Kelompok militan itu mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengkonfirmasi Ijlah sebagai anggotanya dan mengatakan, ia tewas dalam pemboman Israel di daerah itu.

Namun, militer Israel membantah melancarkan serangan ke Gaza dan mengatakan, pasukannya tidak terlibat dalam insiden-insiden penembakan lain.

Peristiwa besar mematikan terakhir di Gaza terjadi pada 1 November ketika empat pejuang Hamas tewas dan lima prajurit Israel cedera selama operasi militer untuk menghancurkan sebuah terowongan Gaza-Israel.

Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari pada November 2012 yang menewaskan 177 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel -- empat warga sipil dan dua prajurit.

Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel.

Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.

Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai pada 21 November 2012, sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon -- yang tercoreng oleh kekerasan lintas batas yang semakin mematikan antara Israel dan para pejuang di Gaza.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut semakin dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.


Penerjemah: Memet Suratmadi

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Pemprov Kalteng lakukan penguatan cegah radikalisme dan terorisme

15 November 2023 11:20 Wib

Penjabat Bupati ajak para santri melakukan jihad secara intelektual

23 October 2023 7:53 Wib

Istilah jihad sering disalahartikan untuk memecah bangsa

01 December 2022 23:39 Wib, 2022

Densus 88 tak akan terpengaruh unggahan seruan jihad maupun provokasi di medsos

20 November 2021 16:05 Wib, 2021

Pelaku teror tidak utuh pahami konsep Islam

12 April 2021 12:54 Wib, 2021
Terpopuler

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 05 May 2024 7:28 Wib

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 11 jam lalu

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 02 May 2024 8:57 Wib