Israel Lakukan Penggalian Situs Arkeologi Di Tepi Barat

Sabtu, 11 Januari 2014 14:03 WIB

Yerusalem (ANTARA News) - Israel menggali sebuah situs arkeologi di kota Hebron, di Tepi Barat, kata para pejabat, Kamis, dalam sebuah upaya yang bertujuan untuk melegitimasi pemukiman yahudi di wilayah Palestina.

Penggalian itu dimulai pada 5 Januari saat kunjungan ke-10 Menteri Luar Negeri AS John Kerry ke daerah itu untuk mendorong Israel dan Palestina mencapai kesepakatan perdamaian yang sulit.

Situs itu berada di Tel Rumeida, di jantung kota tua bersejarah Hebron, kata juru bicara untuk Antiquities Authority Israel (IAA) kepada AFP.

"Israel Antiquities Authority melakukan penggalian penyelamatan... untuk mengembangkan sebuah Taman Arkeologi di (Tel Rumeida) dan menyiapkan situs purbakala itu bagi publik," menurut pernyataan yang disampaikan IAA.

"Penggalian akan dilakukan di kawasan itu... yang dimiliki oleh orang yahudi. Total luas yang akan digali kira-kira enam dunam (1,5 hektare)," kata pernyataan tersebut.

"Penggalian itu tidak akan mengganggu kehidupan penduduk lokal (Palestina) dan akan memungkinkan mereka untuk menjalani rutinitas sehari-hari mereka," tambahnya.

Tetapi para kritikus mengatakan penggalian itu merupakan sebuah gerakan politik yang disengaja di kawasan yang sangat sensitif, yang ditujukan untuk melegalkan pemukiman yahudi di kawasan Tepi Barat yang diduduki.

"Setiap penggalian di kawasan yang bermuatan politik otomatis merupakan sebuah pergerakan politik," menurut arkeolog Yonathan Mizrachi.

"Di Tel Rumeida, menggali tanah adalah cara yang sangat canggih untuk melegalkan pengambilalihan tanah oleh para pemukim. Dengan mengatakan bahwa mereka sedang melakukan penggalian arkeologi, kelompok pemukim dapat mengatakan itu bukan tindakan politik," katanya.

"Jika para pemukim membangun rumah di tanah yang dimiliki oleh rakyat Palestina, mereka akan terus dipandang oleh sebagian besar masyarakat Israel sebagai sekelompok ekstrimis. Tetapi melalui penciptaan situs arkeologi, pemukim dapat membawa wisatawan, mewakili diri mereka sebagai orang-orang yang melindungi tempat itu."

Di Kota Hebron, rumah bagi hampir 200 ribu rakyat Palestina, juga terdapat sekitar 80 rumah pemukim di pusat kota yang menampung sekitar 700 yahudi yang hidup di bawah perlindungan tentara Israel.

Pemukiman Israel di Tepi Barat tidak sah berdasarkan hukum internasional.

Mizrachi mengatakan daerah itu dijadikan kawasan pertanian oleh rakyat Palestina bahkan setelah Israel menduduki Tepi Barat pada tahun 1967, tetapi selama pemberontakan Palestina kedua di awal 2000-an mereka dilarang bertani di daerah itu.

Situs ini diyakini sebagai makam ayah Raja Daud, Yishai, dan nenek buyutnya, Ruth.

Penggalian dimulai saat Kerry akan meninggalkan kawasan itu, setelah mondar-mandir selama empat hari untuk melakukan pertemuan dengan pemimpin Israel dan Palestina, dalam upaya untuk mendorong proses perdamaian yang goyah.

Pendudukan Israel di Tepi Barat dan perbatasan Negara Palestina masa depan adalah titik kunci negosiasi.

(G003)

Pewarta :
Editor : Ronny
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Ternyata masalah keluarga bisa picu remaja lakukan tindakan ekstrem

02 December 2024 16:59 Wib

Pastikan proses pergeseran logistik pilkada aman, Polres Kobar terus lakukan pengecekan

02 December 2024 15:37 Wib

Dinkes dan Lapas Sukamara Lakukan Kerjasama Tangani Limbah Medis

29 November 2024 17:18 Wib

Bawaslu Kalteng rekomendasikan lima TPS lakukan pemungutan suara ulang

28 November 2024 14:34 Wib

Polres Kobar lakukan pengamanan ketat pendistribusian surat suara pilkada 2024

26 November 2024 16:42 Wib
Terpopuler

Usai mencoblos di TPS, begini harapan peserta Pilkada Kapuas

Kabar Daerah - 27 November 2024 16:12 Wib

Dishub Kobar periksa kelaikan angkutan umum jelang Natal dan Tahun Baru

Kabar Daerah - 28 November 2024 7:46 Wib

Kylian Mbappe alami krisis kepercayaan diri

Olahraga - 28 November 2024 20:13 Wib

Imigrasi Palangka Raya raih penghargaan di anugerah Humas Imigrasi

Kabar Daerah - 29 November 2024 16:54 Wib

Hamilton mengakui "sudah tidak cepat lagi" dengan Mercedes

Olahraga - 30 November 2024 16:23 Wib