Purwokerto (ANTARA
News) - Kementerian Pertanian (Kementan) mengirimkan hijauan pakan
ternak sebanyak 18 ton untuk peternak korban erupsi Gunung Kelud, Jawa
Timur.
Pengiriman pakan ternak sebanyak 18 ton yang berasal dari Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul-Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) dilepas oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Syukur Iwantoro, di Purwokerto, Jumat.
"Mereka (Pemprov Jawa Timur, red) meminta hijauan pakan ternak karena untuk konsentrat, obat-obatan, dan vaksin serta vitamin sudah dipenuhi di Jawa Timur. Apabila dibutuhkan lagi, kami di sini siap karena manajemen pakan ternak di semua UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan sudah cukup baik," kata Syukur.
Menurut dia, cadangan pakan ternak di seluruh UPT Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama satu tahun, sehingga tidak akan ada masalah jika ada permintaan mendadak.
"Kami selalu menyimpan stok pakan ternak, baik yang kering maupun segar, untuk satu tahun," kata dia menegaskan.
Lebih lanjut, Syukur mengatakan bahwa hijauan pakan ternak dari BPPTU-HPT Baturraden sebanyak 18 ton tersebut dikirim ke Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.
Ia memperkirakan jumlah pakan tersebut dapat memenuhi kebutuhan ternak sapi sekitar 600 ekor.
"Saya kira dengan stok yang ada, di sana ada sekitar 500 ton, itu distok di kandang-kandang peternak, Insya Allah tidak akan menjadi masalah ke depannya sampai mereka pulih," katanya.
Ia mengatakan bahwa jumlah ternak yang terkena dampak erupsi Gunung Kelud secara keseluruhan sekitar 30 ribu ekor.
Selain untuk peternak di Gunung Kelud, kata dia, beberapa waktu lalu BPPTU-HPT Baturraden juga menyumbang pakan ternak untuk peternak korban banjir Pekalongan sebanyak 15 ton.
Pengiriman pakan ternak sebanyak 18 ton yang berasal dari Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul-Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) dilepas oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Syukur Iwantoro, di Purwokerto, Jumat.
"Mereka (Pemprov Jawa Timur, red) meminta hijauan pakan ternak karena untuk konsentrat, obat-obatan, dan vaksin serta vitamin sudah dipenuhi di Jawa Timur. Apabila dibutuhkan lagi, kami di sini siap karena manajemen pakan ternak di semua UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan sudah cukup baik," kata Syukur.
Menurut dia, cadangan pakan ternak di seluruh UPT Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama satu tahun, sehingga tidak akan ada masalah jika ada permintaan mendadak.
"Kami selalu menyimpan stok pakan ternak, baik yang kering maupun segar, untuk satu tahun," kata dia menegaskan.
Lebih lanjut, Syukur mengatakan bahwa hijauan pakan ternak dari BPPTU-HPT Baturraden sebanyak 18 ton tersebut dikirim ke Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.
Ia memperkirakan jumlah pakan tersebut dapat memenuhi kebutuhan ternak sapi sekitar 600 ekor.
"Saya kira dengan stok yang ada, di sana ada sekitar 500 ton, itu distok di kandang-kandang peternak, Insya Allah tidak akan menjadi masalah ke depannya sampai mereka pulih," katanya.
Ia mengatakan bahwa jumlah ternak yang terkena dampak erupsi Gunung Kelud secara keseluruhan sekitar 30 ribu ekor.
Selain untuk peternak di Gunung Kelud, kata dia, beberapa waktu lalu BPPTU-HPT Baturraden juga menyumbang pakan ternak untuk peternak korban banjir Pekalongan sebanyak 15 ton.