Polisi Selidiki Perusakan Rumah Dukun Santet NTB

Selasa, 18 Maret 2014 13:19 WIB

Sumbawa Besar (ANTARA News) - Polsek Lape Tengah menyelidiki kasus perusakan tempat tinggal SY yang terletak di Dusun Lape Atas, Kecamatan Lape, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, karena dicurigai warga jika pemilik rumah adalah seorang dukun santet.

"Kecurigaan kalau SY itu dukun santet tidak terbukti. Akan tetapi massa sudah terlanjur merusak rumah dengan cara melempari dengan batu," kata Kapolsek Lape AKP Satrio, Senin.

Saat aksi perusakan itu terjadi pada Selasa (11/3) malam lalu, ujar pria yang akrab dipanggil Yoyo, SY bersama istri dan lima orang anaknya sempat diamankan, karena dikhawatirkan akan beresiko terhadap keselamatan jiwanya.

Kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan antara SY dan warga, yang difasilitasi Kepala Desa Lape Johar Arifin. Dalam pertemuan itu terungkap kalau SY tidak pernah mengikuti kegiatan warga termasuk gotong-royong, sehingga memunculkan rasa antipati terhadapnya.

Namun persoalan gotong-royong, kata Yoyo, bukan menjadi ranahnya. Pihaknya akan menangani kasus yang berkaitan dengan tindak pidana, katanya.

"Kami sudah menerima laporan SY terkait aksi perusakan dan telah ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP," ujarnya, seraya mengatakan surat panggilan telah dilayangkan kepada sejumlah saksi untuk dimintai keterangannya pada Selasa (18/3) mendatang.

Disinggung keberadaan SY beserta keluarganya pascaperusakan itu, Kapolsek Lape menyatakan, untuk sementara ini menumpang di rumah salah seorang warga.

Sebelumnya, tempat tinggal SY dihujani batu oleh masyarakat pada Selasa malam. Aksi massa ini karena dipicu adanya isu kalau SY memiliki ilmu santet.

Untuk menetralisir situasi Kades Lape beserta aparat kepolisian dan TNI terjun ke lapangan, sekaligus mengamankan terduga beserta keluarganya. Pertemuan pun digelar dengan menghadirkan SY.

Dalam pertemuan yang dihadiri sejumlah unsur itu, massa tetap meminta agar SY hengkang dari kampung tersebut.

Di lain pihak, SY membantah menganut ilmu hitam sebagaimana tuduhan warga. "Saya tidak menganut ilmu hitam dan saya berani bersumpah atas apapun, meski harus sumpah pocong sekalipun. Tudingan ini adalah fitnah," ujarnya.

SY mengaku tudingan ini telah dilaporkan kepada ketua RT dan kepala dusun (Kadus) serta ke Kapolsek Lape, Selasa sore. Namun malam harinya, sekitar pukul 21.00 Wita, rumahnya dihujani batu.

SY mengaku terpaksa angkat kaki dari dusun ini dan telah mengemasi seluruh barangnya, sebab rumah yang ditempatinya sudah hancur dilempari massa. (SZH/I014)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Polisi selidiki kasus santriwati tewas diduga keracunan

16 May 2024 15:16 Wib

Polisi selidiki kebakaran di kawasan padat penduduk di Palangka Raya

13 May 2024 11:17 Wib

Korsel selidiki dugaan penyediaan senjata oleh Korut ke Rusia

12 May 2024 16:20 Wib

Polisi selidiki kasus kaus kaki dengan tulisan lafaz Allah

19 March 2024 8:56 Wib

Kejari selidiki penyalahgunaan dana hibah KONI

18 March 2024 22:29 Wib

Kejari terus selidiki kasus dugaan korupsi di UPR

14 March 2024 13:28 Wib

Polisi selidiki teror bom di Pamekasan

20 February 2024 16:29 Wib

Polisi selidiki pembunuh gajah latih di Riau

29 January 2024 13:53 Wib
Terpopuler

Legislator Gumas dukung 10 program pokok PKK

Kabar Daerah - 16 May 2024 13:11 Wib

Pemkab Barito Utara dapat 3.424 formasi untuk rekrutmen CPNS dan PPPK

Kabar Daerah - 15 May 2024 16:41 Wib

Masyarakat Sebangau Kuala harapkan program peningkatan ekonomi

Kabar Daerah - 20 jam lalu

Halikinnor santai tanggapi langkah Irawati mendaftar ke sejumlah parpol

Kabar Daerah - 16 May 2024 7:06 Wib

Pendaftar bakal paslon perseorangan Bupati-Wakil Bupati Katingan nihil

Kabar Daerah - 14 May 2024 5:41 Wib