Den Haag (ANTARA
News) - Wakil Presiden RI Boediono menerima 17 pengusaha terkemuka
Belanda di Den Haag, Rabu, membicarakan peningkatan dan keberlanjutan
kerja sama kedua negara.
Wapres Boediono mengatakan sebagian dari pimpinan perusahaan terkemuka itu telah lama hadir di Indonesia.
"Soal yang dibahas soal investasi sampai cukup detil, masalah kongkret," kata Boediono.
Boediono menyebutkan para pengusaha terkemuka Belanda itu juga didampingi oleh Menteri Perdagangan dan Pengembangan Kerja Sama Luar Negeri Belanda Lilianne Plouman.
Wapres tidak menyebutkan para pemimpin perusahaan itu apa saja namun Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto para pemimpin perusahaan itu dari bidang perbankan, keuangan, konsultan, minyak dan gas, makanan dan minuman, maritim, dan sebagainya.
Isu-isu yang diangkat, menurut Kuntoro, cukup mendasar apalagi kondisi Indonesia berada pada tahun politik yang dalam waktu dekat menyelenggarakan pemilihan umum dan transisi pemerintahan.
Selain itu sampai pada hal-hal mendasar pada operasional, keamanan angkutan laut yang berhubungan dengan mengenai masalah angkutan logistik.
"Namun saya dibuat tenang dari Wapres adalah soal sustainability atau keberlanjutan dari makro ekonomi Indonesia," katanya.
Sedangkan Duta Besar RI untuk Belanda Retno LP Marsudi menambahkan bahwa kerja sama bilateral antara Indonesia -Belanda sangat panjang, bukan saja memiliki hubungan sejarah tetapi juga komitmen untuk meningkatkan hubungan pada masa-masa mendatang.
Ia menyebutkan bahwa kunjungan Wakil Presiden di Belanda ini sangat diterima dengan hangat dalam era baru kerja sama RI -Belanda pada konteks kekinian.
"Kita tidak hanya punya share sejarah tetapi juga pada joint declaration on partnership sudah menunjukkan kerja sama bilateral RI-Belanda ada prioritasnya," kata Retno.
Dubes menyebutkan Belanda menjadi tujuan ekspor produk Indonesia terbesar ke-11 dengan nilai lima miliar dolar AS.
Belanda, katanya, juga menjadi investor terbesar keenam di Indonesia dengan nilai satu miliar dolar AS.
Wisatawan asal Belanda yang datang ke Indonesia pada 2013 juga terbanyak dibandingkan dari negara-negara Eropa lainnya yakni sebanyak 157 ribu orang atau meningkat tujuh persen dibandingkan pada 2012.
Sementara kegiatan terjadwal Wakil Presiden di Belanda adalah melakukan pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Belanda pada Rabu petang waktu setempat. (*)
Wapres Boediono mengatakan sebagian dari pimpinan perusahaan terkemuka itu telah lama hadir di Indonesia.
"Soal yang dibahas soal investasi sampai cukup detil, masalah kongkret," kata Boediono.
Boediono menyebutkan para pengusaha terkemuka Belanda itu juga didampingi oleh Menteri Perdagangan dan Pengembangan Kerja Sama Luar Negeri Belanda Lilianne Plouman.
Wapres tidak menyebutkan para pemimpin perusahaan itu apa saja namun Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto para pemimpin perusahaan itu dari bidang perbankan, keuangan, konsultan, minyak dan gas, makanan dan minuman, maritim, dan sebagainya.
Isu-isu yang diangkat, menurut Kuntoro, cukup mendasar apalagi kondisi Indonesia berada pada tahun politik yang dalam waktu dekat menyelenggarakan pemilihan umum dan transisi pemerintahan.
Selain itu sampai pada hal-hal mendasar pada operasional, keamanan angkutan laut yang berhubungan dengan mengenai masalah angkutan logistik.
"Namun saya dibuat tenang dari Wapres adalah soal sustainability atau keberlanjutan dari makro ekonomi Indonesia," katanya.
Sedangkan Duta Besar RI untuk Belanda Retno LP Marsudi menambahkan bahwa kerja sama bilateral antara Indonesia -Belanda sangat panjang, bukan saja memiliki hubungan sejarah tetapi juga komitmen untuk meningkatkan hubungan pada masa-masa mendatang.
Ia menyebutkan bahwa kunjungan Wakil Presiden di Belanda ini sangat diterima dengan hangat dalam era baru kerja sama RI -Belanda pada konteks kekinian.
"Kita tidak hanya punya share sejarah tetapi juga pada joint declaration on partnership sudah menunjukkan kerja sama bilateral RI-Belanda ada prioritasnya," kata Retno.
Dubes menyebutkan Belanda menjadi tujuan ekspor produk Indonesia terbesar ke-11 dengan nilai lima miliar dolar AS.
Belanda, katanya, juga menjadi investor terbesar keenam di Indonesia dengan nilai satu miliar dolar AS.
Wisatawan asal Belanda yang datang ke Indonesia pada 2013 juga terbanyak dibandingkan dari negara-negara Eropa lainnya yakni sebanyak 157 ribu orang atau meningkat tujuh persen dibandingkan pada 2012.
Sementara kegiatan terjadwal Wakil Presiden di Belanda adalah melakukan pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Belanda pada Rabu petang waktu setempat. (*)