Miami (ANTARA News)
- Petenis peringkat satu dunia Serena Williams memenangi gelar Miami
WTA untuk ketujuh kalinya, Sabtu, dengan kemenangan 7-5, 6-1 atas
petenis Tiongkok Li Na.
Pada pertarungan antara dua petenis teratas dunia ini, bintang AS Tersebut memperpanjang koleksi gelar WTAnya menjadi 59 - termasuk 17 gelar Grand Slam. Ia menambahkan trofi kedua pada 2014 setelah meraih gelar di Brisbane pada Januari.
Williams (32), yang pertama kali bermain di Miami sebagai remaja 16 tahun, merasa aneh ketika ia dengan tenang menjalani setengah jam pertama pertandingan tersebut.
Menurut laporan AFP, ia tertinggal 2-4, ia berjuang keras pada tiga break point di game ketujuh, namun ia kehilangan servisnya untuk kedua kalinya karena kesalahan ganda.
Situasinya yang kritis membangkitkan Williams. Ia memenangi lima game berikutnya untuk memenangi set, menyelamatkan set point pada game ke-10 dan mematahkan servis Li pada game ke-12 ketika terjadi enam kali deuce.
Meski ia hanya melepaskan tiga ace pada pertandingan yang berakhir di bawah dua jam itu, servis Williams berkembang seiring berjalannya pertandingan, demikian juga kekuatan dan presisi saat melakukan pengembalian bola.
Ia unggul 5-1 pada set kedua, melalui pukulan backhand pada break point kelimanya di pertandingan itu dan menuntaskan pertandingan dengan match point pertamanya.
Li, yang memenangi gelar Grand Slam keduanya di Australia Terbuka pada Januari, sekarang telah kalah pada 10 pertandingan beruntun melawan Williams.
Satu-satunya kemenangan yang diraihnya dari 12 pertemuan terjadi pada 2008.
(H-RF)
Pada pertarungan antara dua petenis teratas dunia ini, bintang AS Tersebut memperpanjang koleksi gelar WTAnya menjadi 59 - termasuk 17 gelar Grand Slam. Ia menambahkan trofi kedua pada 2014 setelah meraih gelar di Brisbane pada Januari.
Williams (32), yang pertama kali bermain di Miami sebagai remaja 16 tahun, merasa aneh ketika ia dengan tenang menjalani setengah jam pertama pertandingan tersebut.
Menurut laporan AFP, ia tertinggal 2-4, ia berjuang keras pada tiga break point di game ketujuh, namun ia kehilangan servisnya untuk kedua kalinya karena kesalahan ganda.
Situasinya yang kritis membangkitkan Williams. Ia memenangi lima game berikutnya untuk memenangi set, menyelamatkan set point pada game ke-10 dan mematahkan servis Li pada game ke-12 ketika terjadi enam kali deuce.
Meski ia hanya melepaskan tiga ace pada pertandingan yang berakhir di bawah dua jam itu, servis Williams berkembang seiring berjalannya pertandingan, demikian juga kekuatan dan presisi saat melakukan pengembalian bola.
Ia unggul 5-1 pada set kedua, melalui pukulan backhand pada break point kelimanya di pertandingan itu dan menuntaskan pertandingan dengan match point pertamanya.
Li, yang memenangi gelar Grand Slam keduanya di Australia Terbuka pada Januari, sekarang telah kalah pada 10 pertandingan beruntun melawan Williams.
Satu-satunya kemenangan yang diraihnya dari 12 pertemuan terjadi pada 2008.
(H-RF)