Palangka Raya, (Antara Kalteng) - Penumpang Lion Air rute Palangka Raya - Jakarta sekitar 14 orang mengamuk karena keberangkatannya sengaja ditunda akibat tidak ada lagi kursi penumpang yang kosong. Kursi 14 orang yang ditunda keberangkatannya itu dipakai oleh kru Lion Air yang kelelahan dan harus kembali ke Jakarta.

Salah seorang penumpang, Helmi, di Palangka Raya, Sabtu mengatakan dia bersama yang lain sudah menaiki tangga pesawat namun ketika sampai pintu masuk dilarang masuk oleh pramugrari karena kursi sudah terisi penuh.

"Kami bingung kenapa tiba-tiba disuruh turun lagi dan tidak bisa ikut terbang tanpa alasan yang jelas," ucapnya.

Pihaknya mengaku sangat kesal karena managemen Lion Air dinilai tidak menghargai konsumen dalam kejadian tersebut. Harusnya konsumen yang diperlakukan dengan baik sekarang malah dikorbankan demi krunya.

Meski demikian, pesawat dengan penerbangan bernomor JT 671 dengan kapasitas penumpang 215 orang tersebut tetap pergi meninggalkan 14 orang penumpang yang pada saat itu melakukan aksi protes dengan managemen Lion Air.

Sementara itu, Manajer Lion Air Palangka Raya Agung Purnama beralasan pihaknya terpaksa menurunkan kembali empat belas penumpang tersebut karena kru yang bertugas pada rute penerbangan Palangka Raya - Jakarta yang dijadwalkan terbang pada Sabtu (24/05) pukul 07.00 WIB itu terlalu lelah.

Semua kru pesawat JT 671, termasuk pilot, sebelumnya juga bertugas pada Jumat (23/5) malam untuk rute penerbangan Jakarta-Palangkaraya pada pukul 21.00 WIB, namun penerbangan itu menghadapi cuaca buruk sehingga gagal mendarat di Palangka Raya dan dialihkan ke Surabaya.

"Kru lelah karena mereka juga tugas tadi malam yang dialihkan ke Surabaya jadi harus dikembalikan ke Jakarta dulu, dan 14 penumpang yang ditunda keberangkatannya itu mendapatkan kompensasi tiket gratis untuk jadwal berikutnya pukul 14.00 WIB," jelas Agung.
     





Pewarta :
Editor : Rachmat Hidayat
Copyright © ANTARA 2024