Buntok (Antara Kalteng) - Kabut asap yang masih pekat pada Senin ini membuat jarak pandang di dalam kota Buntok, Kabupaten Barito Selatan, hanya sekitar 50-75 meter.
Pantauan Antara, di Buntok, Senin, kabut asap yang menyelimuti kota Buntok dan sekitarnya pada pagi hari sekitar 50 meter saja, sedang siang hari berkisar antara 75 meter hingga 100 meter.
Namun di sejumlah desa Daerah Aliran Sungai (Das) Barito, jarak pandang lebih pendek lagi, hanya antara 10-15 meter pada saat pagi hari sehingga kapal taksi motor maupun speed boat yang ingin menuju ke Buntok harus berhati-hati sebab sering kesasar.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Barsel, jumlah titik panas atau hotspot yang terpantau diwilayah setempat mengalami peningkatan dalam dua bulan terakhir ini.
"Berdasarkan satelit National Oceanic Atmospheric Administration-18 (NOAA-18) pada bulan Agustus 2015 tercatat sebanyak 29 titik panas," kata Kasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Barsel, Piad Jond.
Ia mengatakan, data dari satelit Terra/Aqua (Nasa) jumlah titik panas atau hotspot yang terpantau di enam kecamatan di wilayah Barsel ini berjumlah sebanyak 53 titik.
"Sedangkan pada bulan September ini jumlah hotspot yang terpantau satelit NOAA 18 sebanyak 53 titik api dan 128 titik terpantau satelit Terra/Aqua (Nasa)," jelas Piad Jond.
Oleh karena itu ia mengimbau masyarakat agar dalam membuka lahan pertanian maupun perkebunan supaya tidak dengan cara lama yakni dengan cara membakar lahan, namun gunakan cara-cara modern tanpa membakar.
"Kita juga meminta warga jangan sembarangan membuang puntung rokok dan membakar sampah, karena bisa berpotensi menyebabkan kebakaran lahan dan hutan," tambah dia.
Pantauan Antara, di Buntok, Senin, kabut asap yang menyelimuti kota Buntok dan sekitarnya pada pagi hari sekitar 50 meter saja, sedang siang hari berkisar antara 75 meter hingga 100 meter.
Namun di sejumlah desa Daerah Aliran Sungai (Das) Barito, jarak pandang lebih pendek lagi, hanya antara 10-15 meter pada saat pagi hari sehingga kapal taksi motor maupun speed boat yang ingin menuju ke Buntok harus berhati-hati sebab sering kesasar.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Barsel, jumlah titik panas atau hotspot yang terpantau diwilayah setempat mengalami peningkatan dalam dua bulan terakhir ini.
"Berdasarkan satelit National Oceanic Atmospheric Administration-18 (NOAA-18) pada bulan Agustus 2015 tercatat sebanyak 29 titik panas," kata Kasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Barsel, Piad Jond.
Ia mengatakan, data dari satelit Terra/Aqua (Nasa) jumlah titik panas atau hotspot yang terpantau di enam kecamatan di wilayah Barsel ini berjumlah sebanyak 53 titik.
"Sedangkan pada bulan September ini jumlah hotspot yang terpantau satelit NOAA 18 sebanyak 53 titik api dan 128 titik terpantau satelit Terra/Aqua (Nasa)," jelas Piad Jond.
Oleh karena itu ia mengimbau masyarakat agar dalam membuka lahan pertanian maupun perkebunan supaya tidak dengan cara lama yakni dengan cara membakar lahan, namun gunakan cara-cara modern tanpa membakar.
"Kita juga meminta warga jangan sembarangan membuang puntung rokok dan membakar sampah, karena bisa berpotensi menyebabkan kebakaran lahan dan hutan," tambah dia.