Jakarta (Antara Kalteng) - Uskup Keuskupan Agung Semarang (KAS), Mgr. Johannes Trilaksyanto Pujasumarta, meninggal dunia di RS Elisabeth Semarang pada Selasa (10/11) pukul 23.30 WIB.
Ketua Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KAS, Noegroho Agoeng Sri Widodo, Pr. mengatakan Uskup Agung menderita kanker paru-paru sejak satu tahun terakhir sehingga mengakibatkan dia harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Beliau sakit sudah lama, satu tahun terakhir ini, kena kanker paru-paru lalu sudah menjalar ke ginjalnya. Selama sakit pun beliau masih memberikan pelayanan kepada umat di Keuskupan Agung Semarang. Hanya saja sejak September lalu beliau harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit," kata Romo Agoeng ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Rabu.
Pada pertengahan Oktober lalu, Pujasumarta telah menerima sakramen pengurapan minyak suci dari Kardinal Mgr. Julius Darmaatmadja, SJ. di rumah sakit.
Dalam perjalanan kerohaniannya, Pujasumarta dikenal sebagai sosok yang ramah dan membesarkan hati para romo muda untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi umat Katolik.
"Dalam 20 tahun ke depan, beliau ingin umat menjadi sejahtera, bermartabat dan beriman. Itu pesan yang disampaikan untuk umat di Keuskupan Agung Semarang. Beliau juga selalu mengajak kami, para romo, untuk selalu menemukan makna rohani dari peristiwa-peristiwa harian yang kami hadapi," tambahnya.
Pujasumarta lahir di Surakarta pada 27 Desember 1949. Dia menempuh pendidikan seminaris di Seminari Menengah Mertoyudan di Kabupaten Magelang dan melanjutkan pendidikannya di Seminari Tinggi Santo Paulus di Yogyakarta.
Dia ditahbiskan menjadi imam diosesan di Seminari Tinggi Santo Paulus pada 25 Januari 1977. Enam tahun kemudian, Pujasumarta melanjutkan pendidikannya di Universitas St. Thomas Aquinas Roma Italia dan meraih gelar doktor teologi spiritual pada 1987.
Pada 1998 hingga 2008, dia menjabat sebagai Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang, sebelum ditunjuk sebagai Uskup Agung Bandung pada 2008 hingga 2010.
Sejak 12 November 2010, Pujasumarta ditunjuk sebagai Uskup Agung Semarang.
Jenazah Uskup Pujasumarta disemayamkan di Gereja Katolik Katedral Semarang, Rabu, untuk kemudian dilaksanakan Misa Requiem pukul 18.00 WIB.
Kemudian pada Kamis pagi (12/11) pukul 08.00 WIB, jenazah akan dibawa ke Kapel St. Paulus di Seminari Tinggi Kentungan, Yogyakarta untuk dilaksanakan lagi Misa Requiem pukul 18.00 WIB.
Jumat pagi (13/11) pukul 10.00 WIB, Pujasumarta akan dimakamkan di pemakaman para romo di Seminari Tinggi Kentungan, Yogyakarta.
Ketua Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KAS, Noegroho Agoeng Sri Widodo, Pr. mengatakan Uskup Agung menderita kanker paru-paru sejak satu tahun terakhir sehingga mengakibatkan dia harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Beliau sakit sudah lama, satu tahun terakhir ini, kena kanker paru-paru lalu sudah menjalar ke ginjalnya. Selama sakit pun beliau masih memberikan pelayanan kepada umat di Keuskupan Agung Semarang. Hanya saja sejak September lalu beliau harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit," kata Romo Agoeng ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Rabu.
Pada pertengahan Oktober lalu, Pujasumarta telah menerima sakramen pengurapan minyak suci dari Kardinal Mgr. Julius Darmaatmadja, SJ. di rumah sakit.
Dalam perjalanan kerohaniannya, Pujasumarta dikenal sebagai sosok yang ramah dan membesarkan hati para romo muda untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi umat Katolik.
"Dalam 20 tahun ke depan, beliau ingin umat menjadi sejahtera, bermartabat dan beriman. Itu pesan yang disampaikan untuk umat di Keuskupan Agung Semarang. Beliau juga selalu mengajak kami, para romo, untuk selalu menemukan makna rohani dari peristiwa-peristiwa harian yang kami hadapi," tambahnya.
Pujasumarta lahir di Surakarta pada 27 Desember 1949. Dia menempuh pendidikan seminaris di Seminari Menengah Mertoyudan di Kabupaten Magelang dan melanjutkan pendidikannya di Seminari Tinggi Santo Paulus di Yogyakarta.
Dia ditahbiskan menjadi imam diosesan di Seminari Tinggi Santo Paulus pada 25 Januari 1977. Enam tahun kemudian, Pujasumarta melanjutkan pendidikannya di Universitas St. Thomas Aquinas Roma Italia dan meraih gelar doktor teologi spiritual pada 1987.
Pada 1998 hingga 2008, dia menjabat sebagai Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang, sebelum ditunjuk sebagai Uskup Agung Bandung pada 2008 hingga 2010.
Sejak 12 November 2010, Pujasumarta ditunjuk sebagai Uskup Agung Semarang.
Jenazah Uskup Pujasumarta disemayamkan di Gereja Katolik Katedral Semarang, Rabu, untuk kemudian dilaksanakan Misa Requiem pukul 18.00 WIB.
Kemudian pada Kamis pagi (12/11) pukul 08.00 WIB, jenazah akan dibawa ke Kapel St. Paulus di Seminari Tinggi Kentungan, Yogyakarta untuk dilaksanakan lagi Misa Requiem pukul 18.00 WIB.
Jumat pagi (13/11) pukul 10.00 WIB, Pujasumarta akan dimakamkan di pemakaman para romo di Seminari Tinggi Kentungan, Yogyakarta.