Muara Teweh (Antara Kalteng)- Romansyah (60), seorang warga yang bekerja sebagai penambang emas tradisional ditemukan tewas tertimbun tanah longsor di kawasan Kelurahan Jingah, Kecamatan Kecamatan Teweh Baru Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah pada Senin (16/11) malam.
"Korban berhasil dievakuasi warga pada Senin malam sekitar pukul 21.30 WIB," kata seorang warga Muhammad Arifin di Muara Teweh, Selasa.
Korban warga Juking Hara Kelurahan Jambu, Kecamatan Teweh Baru itu meninggal dunia ketika tertimbun tanah longsor saat melakukan penambangan secara tradisional di Kelurahan Jingah atau di kilometer 7 ruas Jalan Negara Muara Teweh - Banjarmasin tepatnya sekitar satu kilometer di belakang SMAN 2 Muara Teweh.
Menurut dia, korban diketahui tewas setelah pihak keluarga korban mencari lelaki tua itu yang biasanya pulang ke rumah pada sore hari, namun sampai malam hari masih juga belum ada di rumah.
"Akhirnya beberapa orang keluarga mencari ke lokasi biasa korban mencari emas dan ternyata korban ditemukan sudah meninggal dunia dengan kondisi badan telungkup, hanya kelihatan sebagian kedua tangannya," kata dia.
Lokasi penambangan emas yang dilakukan korban seorang diri itu berada di Sungai Wayang (anak Sungai Barito).
Saat itu juga korban dievakuasi sambil menunggu pihak Polres Barito Utara tiba di tempat kejadian peristiwa.
Korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 21.30 WIB dan langsung dibawa ke RSUD Muara. Namun sampai saat itu sampai pukul 24.00 WIB korban masih berada di dalam mobil ambulans, belum dibawa masuk ke ruang visum karena tidak ada dokter yang menangani.
"Sementara keluarga meminta agar mayat/korban segera saja dibawa ke rumah duka," ujar Arifin yang juga menjabat Wakil Kepala urusan Kesiswaaan SMAN 2 Muara Teweh itu.
Rencananya korban dikuburkan hari Selasa (17/11) di pemakaman desa setempat.
"Korban berhasil dievakuasi warga pada Senin malam sekitar pukul 21.30 WIB," kata seorang warga Muhammad Arifin di Muara Teweh, Selasa.
Korban warga Juking Hara Kelurahan Jambu, Kecamatan Teweh Baru itu meninggal dunia ketika tertimbun tanah longsor saat melakukan penambangan secara tradisional di Kelurahan Jingah atau di kilometer 7 ruas Jalan Negara Muara Teweh - Banjarmasin tepatnya sekitar satu kilometer di belakang SMAN 2 Muara Teweh.
Menurut dia, korban diketahui tewas setelah pihak keluarga korban mencari lelaki tua itu yang biasanya pulang ke rumah pada sore hari, namun sampai malam hari masih juga belum ada di rumah.
"Akhirnya beberapa orang keluarga mencari ke lokasi biasa korban mencari emas dan ternyata korban ditemukan sudah meninggal dunia dengan kondisi badan telungkup, hanya kelihatan sebagian kedua tangannya," kata dia.
Lokasi penambangan emas yang dilakukan korban seorang diri itu berada di Sungai Wayang (anak Sungai Barito).
Saat itu juga korban dievakuasi sambil menunggu pihak Polres Barito Utara tiba di tempat kejadian peristiwa.
Korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 21.30 WIB dan langsung dibawa ke RSUD Muara. Namun sampai saat itu sampai pukul 24.00 WIB korban masih berada di dalam mobil ambulans, belum dibawa masuk ke ruang visum karena tidak ada dokter yang menangani.
"Sementara keluarga meminta agar mayat/korban segera saja dibawa ke rumah duka," ujar Arifin yang juga menjabat Wakil Kepala urusan Kesiswaaan SMAN 2 Muara Teweh itu.
Rencananya korban dikuburkan hari Selasa (17/11) di pemakaman desa setempat.