Palangka Raya (Antara Kalteng) - Pasangan Calon Gubernur/Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Willy M Yoseph-Wahyudi K Anwar menyediakan uang sebesar Rp10 juta beserta penginapan maupun perlindungan lainnya bagi masyarakat yang berhasil menangkap langsung penyebar ataupun pelaku politik uang.
Masyarakat tidak perlu membawa pelaku politik ke Tim Pemenangan Willy-Wahyudi melainkan cukup dibawa ke kantor Polisi atau Bawaslu setempat pasti akan diberikan Rp10 juta dan fasilitas lainnya, kata Cagub Kalteng nomor urut dua Willy di Palangka Raya, Kamis.
"Kalau memang ada kekhawatiran membawa pelaku penangkap politik uang, kami bisa membantu, asal benar dan memiliki bukti yang kuat. Kami ingin Pilkada Kalteng tanpa politik uang, karena tindakan seperti itu tidak terpuji dan merusak demokrasi di Kalteng," tambahnya.
Willy yang pernah menjabat Bupati Murung Raya dua periode itu meyakini masyarakat Kalteng sudah sangat cerdas dalam menentukan pilihannya, mengetahui mana calon boneka atau tidak, serta memiliki referensi atau rekam jejak paslon cagub/cawagub.
Dia mengatakan, isu agama yang coba disebarkan oleh oknum tertentu tidak akan laku di masyarakat, bahkan dianggap tindakan picik karena menghalalkan berbagai cara hanya untuk memenangkan pilkada Kalteng.
"Saya bersama Wahyudi ingin melanjutkan dan melakukan perubahan di Kalteng. Kami tidak ingin pembangunan Kalteng yang sudah maju ini justru mengalami kemunduran hanya karena politik uang dan isu Agama. Kami tidak ingin itu," kata Willy.
Mantan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang periode 2005-2010 dan 2010-2015 mengajak seluruh masyarakat agar menggunakan hak pilihnya pada pemungutan suara susulan Pilkada Kalteng yang akan dilaksanakan KPU Kalteng pada 27 Januari 2016 dengan memilih pemimpin berpengalaman serta berkarya setidaknya di tingkat kabupaten.
Dia mengatakan, bila masyarakat asal memilih pemimpin, maka resikonya adalah pembangunan Kalteng yang telah sangat pesat selama 10 tahun terakhir ini akan berjalan di tempat bahkan tidak menutup kemungkinan mengalami kemunduran hanya karena pemimpinnya belum dan kurang pengalaman memimpin suatu daerah.
"Saya berkeinginan agar Kalteng kedepan mampu menjadi TeNar dan TERang bagi masyarakat,bangsa dan negara. Semoga apa yg saya sampaikan ini berguna bagi kemajuan dan kejayaan Kalteng. Pilihan kita pada 27 Januari 2016 menentukan nasib pembangunan dan perekonomian masyarakat Kalteng lima tahun mendatang," demikian Teras Narang.
Masyarakat tidak perlu membawa pelaku politik ke Tim Pemenangan Willy-Wahyudi melainkan cukup dibawa ke kantor Polisi atau Bawaslu setempat pasti akan diberikan Rp10 juta dan fasilitas lainnya, kata Cagub Kalteng nomor urut dua Willy di Palangka Raya, Kamis.
"Kalau memang ada kekhawatiran membawa pelaku penangkap politik uang, kami bisa membantu, asal benar dan memiliki bukti yang kuat. Kami ingin Pilkada Kalteng tanpa politik uang, karena tindakan seperti itu tidak terpuji dan merusak demokrasi di Kalteng," tambahnya.
Willy yang pernah menjabat Bupati Murung Raya dua periode itu meyakini masyarakat Kalteng sudah sangat cerdas dalam menentukan pilihannya, mengetahui mana calon boneka atau tidak, serta memiliki referensi atau rekam jejak paslon cagub/cawagub.
Dia mengatakan, isu agama yang coba disebarkan oleh oknum tertentu tidak akan laku di masyarakat, bahkan dianggap tindakan picik karena menghalalkan berbagai cara hanya untuk memenangkan pilkada Kalteng.
"Saya bersama Wahyudi ingin melanjutkan dan melakukan perubahan di Kalteng. Kami tidak ingin pembangunan Kalteng yang sudah maju ini justru mengalami kemunduran hanya karena politik uang dan isu Agama. Kami tidak ingin itu," kata Willy.
Mantan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang periode 2005-2010 dan 2010-2015 mengajak seluruh masyarakat agar menggunakan hak pilihnya pada pemungutan suara susulan Pilkada Kalteng yang akan dilaksanakan KPU Kalteng pada 27 Januari 2016 dengan memilih pemimpin berpengalaman serta berkarya setidaknya di tingkat kabupaten.
Dia mengatakan, bila masyarakat asal memilih pemimpin, maka resikonya adalah pembangunan Kalteng yang telah sangat pesat selama 10 tahun terakhir ini akan berjalan di tempat bahkan tidak menutup kemungkinan mengalami kemunduran hanya karena pemimpinnya belum dan kurang pengalaman memimpin suatu daerah.
"Saya berkeinginan agar Kalteng kedepan mampu menjadi TeNar dan TERang bagi masyarakat,bangsa dan negara. Semoga apa yg saya sampaikan ini berguna bagi kemajuan dan kejayaan Kalteng. Pilihan kita pada 27 Januari 2016 menentukan nasib pembangunan dan perekonomian masyarakat Kalteng lima tahun mendatang," demikian Teras Narang.