Muara Teweh, 30/3 (Antara) - Investor asing Ophir Energy Bangkanai (OEB) Ltd operator tambang gas di blok Karendan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah melakukan sosialisasi rencana survei seismik 3D di lapangan migas West Karendan, Kecamatan Lahei.
"Kegiatan survei seismik dilakukan pada semester II atau sekitar bulan Juli- Agustus nanti," kata kata Manajer Eksternal dan Security Ophir Energy Bangkanai Indonesia, Fajar Dayli saat sosialisasi di Muara Teweh, Rabu.
Menurut Fajar, survei seismik ini nantinya dilakukan di kawasan Desa Haragandang, Karendan, Muara Pari dan Rahaden Kecamatan Lahei dengan luasan sekitar 560 kilometer persegi pada tahun 2016 - 2017.
Survei seismik ini dilakukan, kata dia, karena blok Karendan saat ini ada empat sumur gas sedang dalam proses persiapan untuk produksi gas yakni pasokan pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) mengacu ketentuan SKK Migas tentang rencana pembangunan POD (Plan of Development) yang diperlukan data seismik tambahan untuk melengkapi data-data yang telah tersedia.
"Untuk kepentingan pengembangan lapangan Karendan, data yang tersedia saat ini relatif masih kurang dan diperlukan data seismik tambahan agar memenuhi ketentuan yang disyaratkan SKK Migas," katanya.
Fajar menjelaskan, pengambilan data (survei) seismik merupakan salah satu program yang mendukung usaha pemerintah dalam pencarian (eksplorasi) cadangan minyak dan gas baru, agar dapat meningkatkan produksi migas nasional. Sehingga dukungan dari semua pemangku kepentingan sangatlah diharapkan demi kesuksesan program nasional itu.
Tahap eksplorasi migas (hidrokarbon) merupakan langkah awal yang harus dilakukan sebelum mengarah ke tahap produksi migas dan seismik eksplorasi merupakan kegiatan survei untuk mencari data di bawah permukaan yang sifatnya "numpang lewat", karena hanya melakukan kegiatan di dalam tanah pada kawasan tertentu.
Hingga saat ini metode seismik merupakan teknologi geofisika yang paling diandalkan dalam industri minyak dan gas bumi, karena mampu memberikan data di bawah permukaan bumi lebih detail dan akurat dibanding medote lainnya.
"Jadi Ophir Indonesia (Bangkanai) dan West Bangkanai saat ini akan melakukan survei seismik 3D dalam rangka pengembangan lapangan gas Karendan agar listrik yang dihasilkan dapat segera di distribusikan ke masyarakat," jelas Fajar.
Dalam kegiatan sosialisasi itu dihadiri Staf ahli bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia pemkab Barito Utara, Urbanus, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi setempat Aswadin Noor dan Kepala Operasi SKK Migas wilayah Kalimantan dan Sulawesi Roy Widiarta.
Sementara Bupati Barito Utara, Nadalsyah dalam sambutannya dibacakan staf ahli pemkab setempat Urbanus mengatakan telah diketahui bersama potensi gas alam yang ada pada tahap pertama sudah memproduksi gas untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) di Desa Karendan (sumur Karendan cluster) Kecamatan Lahei.
Dalam rangka mendukung kegiatan nasional dan program Kalteng Tarang (Terang) yaitu percepatan pembangunan kelistrikan Kalteng yang masuk dalam sistem interkoneksi Kalteng dan Kalimantan Selatan.
"Pembangunan PLTMG dan jaringan listrik itu disambut baik oleh pemerintah dan masyarakat Barito Utara yang mana tentu saja dengan harapan dalam waktu dekat di daerah kita tidak mengalami krisis listrik lagi," kata dia.
Bupati Nadalsyah menyatakan dalam rangka menggali potensi gas untuk kebutuhan dalam negeri (domestik) akan dilaksanakan pengembangan lapangan sumur gas baru melalui tahapan survei seismik di wilayah West Bangkanai dalam rangka melaksanakan instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2012 tentang peningkatan minyak bumi nasional telah diinstruksikan kepada menteri-menteri terkait, Kepala Badan Pertanahan Nasional, SKK Migas, para Gubernur serta Bupati/Walikota untuk mengambil langkah yang diperlukan secara terkoordinasi dan terintegrasi seusuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing.
"Diharapkan kegiatan survei seismik gas alam ini dapat berjalan dengan lancar sehuingga pada saatnya nanti pada tahap eksploitasi produksi memberikan manfaat sektor pendapatan negara, pendapatan daerah serta kemajuan masyarakat khususnya dalam rangka membangun Kabupaten Barito Utara," kata Bupati.
"Kegiatan survei seismik dilakukan pada semester II atau sekitar bulan Juli- Agustus nanti," kata kata Manajer Eksternal dan Security Ophir Energy Bangkanai Indonesia, Fajar Dayli saat sosialisasi di Muara Teweh, Rabu.
Menurut Fajar, survei seismik ini nantinya dilakukan di kawasan Desa Haragandang, Karendan, Muara Pari dan Rahaden Kecamatan Lahei dengan luasan sekitar 560 kilometer persegi pada tahun 2016 - 2017.
Survei seismik ini dilakukan, kata dia, karena blok Karendan saat ini ada empat sumur gas sedang dalam proses persiapan untuk produksi gas yakni pasokan pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) mengacu ketentuan SKK Migas tentang rencana pembangunan POD (Plan of Development) yang diperlukan data seismik tambahan untuk melengkapi data-data yang telah tersedia.
"Untuk kepentingan pengembangan lapangan Karendan, data yang tersedia saat ini relatif masih kurang dan diperlukan data seismik tambahan agar memenuhi ketentuan yang disyaratkan SKK Migas," katanya.
Fajar menjelaskan, pengambilan data (survei) seismik merupakan salah satu program yang mendukung usaha pemerintah dalam pencarian (eksplorasi) cadangan minyak dan gas baru, agar dapat meningkatkan produksi migas nasional. Sehingga dukungan dari semua pemangku kepentingan sangatlah diharapkan demi kesuksesan program nasional itu.
Tahap eksplorasi migas (hidrokarbon) merupakan langkah awal yang harus dilakukan sebelum mengarah ke tahap produksi migas dan seismik eksplorasi merupakan kegiatan survei untuk mencari data di bawah permukaan yang sifatnya "numpang lewat", karena hanya melakukan kegiatan di dalam tanah pada kawasan tertentu.
Hingga saat ini metode seismik merupakan teknologi geofisika yang paling diandalkan dalam industri minyak dan gas bumi, karena mampu memberikan data di bawah permukaan bumi lebih detail dan akurat dibanding medote lainnya.
"Jadi Ophir Indonesia (Bangkanai) dan West Bangkanai saat ini akan melakukan survei seismik 3D dalam rangka pengembangan lapangan gas Karendan agar listrik yang dihasilkan dapat segera di distribusikan ke masyarakat," jelas Fajar.
Dalam kegiatan sosialisasi itu dihadiri Staf ahli bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia pemkab Barito Utara, Urbanus, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi setempat Aswadin Noor dan Kepala Operasi SKK Migas wilayah Kalimantan dan Sulawesi Roy Widiarta.
Sementara Bupati Barito Utara, Nadalsyah dalam sambutannya dibacakan staf ahli pemkab setempat Urbanus mengatakan telah diketahui bersama potensi gas alam yang ada pada tahap pertama sudah memproduksi gas untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) di Desa Karendan (sumur Karendan cluster) Kecamatan Lahei.
Dalam rangka mendukung kegiatan nasional dan program Kalteng Tarang (Terang) yaitu percepatan pembangunan kelistrikan Kalteng yang masuk dalam sistem interkoneksi Kalteng dan Kalimantan Selatan.
"Pembangunan PLTMG dan jaringan listrik itu disambut baik oleh pemerintah dan masyarakat Barito Utara yang mana tentu saja dengan harapan dalam waktu dekat di daerah kita tidak mengalami krisis listrik lagi," kata dia.
Bupati Nadalsyah menyatakan dalam rangka menggali potensi gas untuk kebutuhan dalam negeri (domestik) akan dilaksanakan pengembangan lapangan sumur gas baru melalui tahapan survei seismik di wilayah West Bangkanai dalam rangka melaksanakan instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2012 tentang peningkatan minyak bumi nasional telah diinstruksikan kepada menteri-menteri terkait, Kepala Badan Pertanahan Nasional, SKK Migas, para Gubernur serta Bupati/Walikota untuk mengambil langkah yang diperlukan secara terkoordinasi dan terintegrasi seusuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing.
"Diharapkan kegiatan survei seismik gas alam ini dapat berjalan dengan lancar sehuingga pada saatnya nanti pada tahap eksploitasi produksi memberikan manfaat sektor pendapatan negara, pendapatan daerah serta kemajuan masyarakat khususnya dalam rangka membangun Kabupaten Barito Utara," kata Bupati.