Los Angeles (Antara Kalteng) - Para orangtua akhir pekan lalu berbondong-bondong membawa anaknya ke bioskop untuk menyaksikan "Finding Dory", membuat film itu mengumpulkan pendapatan masif 136,2 juta dolar AS pada pekan penayangan perdananya, mencetak rekor baru untuk pemutaran perdana film animasi.

Sekuel "Finding Nemo" (2003) itu mendapat dukungan ulasan bagus dan kecintaan yang tersisa terhadap film pertamanya yang meraih Oscar. 

Ini adalah kebangkitan lain dari Pixar, studio animasi di balik "Toy Story" dan "The Incredibles, setelah pertama kali terpuruk di box office tahun lalu saat merilis "The Good Dinosaur". 

Namun keunggulan puluhan tahun mereka terus menjadi nilai jual utama merek tersebut.

"Menakjubkan ketika kau melihat umur panjang dari merek ini, ketahanannya, dan antusiasme dari hampir semua orang untuk Pixar," kata Paul Dergarabedian, analis media senior di comScore.

"Finding Dory" berkisah tentang ikan blue tang yang menderita hilang ingatan jangka pendek (Ellen DeGeneres) dan petualangannya mencari orangtua yang telah lama hilang. 

Pendapatan pada pekan penayangan perdana film itu melampaui film animasi lain seperti "Shrek the Third", yang mendapat 121,6 juta dolar AS ketika dirilis pada 2007. 

"Finding Dory" berada di peringkat kedua daftar film etrbaik yang dirilis Juni, di belakang "Jurassic World" yang meraup 208,8 juta dolar AS. 

Di luar negeri, "Finding Dory" menambah pendapatan 50 juta dolar AS dari 29 pasar internasional, termasuk Australia, Argentina, Rusina dan China, di mana 17,5 juta dolar AS merupakan debut terbesar dalam perilisan Pixar.

Kesuksesan "Finding Dory" datang ketika Disney, perusahaan induk Pixar yang mendominasi bisnis film,  mengeluarkan tiga film terlaris global, seperti "Zootopia", "The Jungle Book" dan "Captain America: Civil War." 

"Finding Dory" sepertinya ditakdirkan untuk bergabung dengan deretan film terlaris 2016, sebagian karena film itu menarik untuk semua umur. 

Kepala distribusi Disney Dave Hollis memprediksi film itu bisa menarik penonton semua usia, karena film itu memang laku untuk keluarga (65 persen pembeli tiket) dan penonton yang lebih tua, dengan persentase dewasa 26 persen dari total penonton, demikian seperti dilansir kantor berita Reuters. 

Penerjemah: Nanien Yuniar



Pewarta :
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024