Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Pembangunan terminal khusus penumpang Bandara Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah telah mencapai 80 persen.
"Saat ini pembangunan terminal khusus penumpang sudah mencapai 80 persen, dan pembangunan terminal itu ditarget selesai sebelum 2016," kata Kepala Bandara Kuala Pembuang Harianto di Kuala Pembuang, Kamis.
Ia mengatakan, apabila selesai dibangun, selain untuk penumpang, terminal dengan kapasitas 140 penumpang juga rencananya akan digunakan sebagai tempat customer service maskapai penerbangan.
"Jadi nanti selain untuk pelayanan penumpang, di terminal itu juga akan disediakan tempat bagi customer service maskapai penerbangan, tapi bukan loket untuk ticketing, kalau tiket jualnya di luar tidak boleh di dalam terminal," katanya.
Pembangunan terminal seluas 600 meter persegi tersebut akan menelan biaya kurang lebih Rp7 miliar yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bertujuan untuk peningkatan kwalitas pelayanan penumpang.
"Karena sebagaimana kita ketahui, terminal yang ada sekarang sudah kurang memadai lagi untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi penumpang," katanya.
Seperti bandara pada umumnya, pada terminal penumpang tersebut nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas standar seperti timbangan digital, rambu-rambu serta fasilitas lain dengan sistem mekanikal elektikal.
Selain perlengkapan standar, di ruang tunggu dengan kapasitas yang cukup luas tersebut, juga akan disediakan coffee shop ataupun kantin bandara serta booth aksesoris kerajinan.
Ia menambahkan, sedangkan untuk mengantisipasi parkir kendaraan, akses jalan menuju terminal bandara dibuat seluas 14 meter, yang sementara bisa dimanfaatkan untuk lahan parkir.
"Khusus untuk pembangunan lahan parkir rencananya akan dilakukan pada 2017 mendatang," katanya.
Menurutnya, pihak bandara masih terus berupaya untuk meningkatkan berbagai fasilitas pengembangan bandara yang memiliki titik terdekat dengan Pulau Jawa dengan mengusulkan berbagai pembangunan ke Kementerian Perhubungan.
"Beberapa pembangunan yang terus kita upayakan untuk menunjang operasional bandara adalah adalah area parkir terminal, menara air traffic control (ATC), termasuk kantor," katanya.
"Saat ini pembangunan terminal khusus penumpang sudah mencapai 80 persen, dan pembangunan terminal itu ditarget selesai sebelum 2016," kata Kepala Bandara Kuala Pembuang Harianto di Kuala Pembuang, Kamis.
Ia mengatakan, apabila selesai dibangun, selain untuk penumpang, terminal dengan kapasitas 140 penumpang juga rencananya akan digunakan sebagai tempat customer service maskapai penerbangan.
"Jadi nanti selain untuk pelayanan penumpang, di terminal itu juga akan disediakan tempat bagi customer service maskapai penerbangan, tapi bukan loket untuk ticketing, kalau tiket jualnya di luar tidak boleh di dalam terminal," katanya.
Pembangunan terminal seluas 600 meter persegi tersebut akan menelan biaya kurang lebih Rp7 miliar yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bertujuan untuk peningkatan kwalitas pelayanan penumpang.
"Karena sebagaimana kita ketahui, terminal yang ada sekarang sudah kurang memadai lagi untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi penumpang," katanya.
Seperti bandara pada umumnya, pada terminal penumpang tersebut nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas standar seperti timbangan digital, rambu-rambu serta fasilitas lain dengan sistem mekanikal elektikal.
Selain perlengkapan standar, di ruang tunggu dengan kapasitas yang cukup luas tersebut, juga akan disediakan coffee shop ataupun kantin bandara serta booth aksesoris kerajinan.
Ia menambahkan, sedangkan untuk mengantisipasi parkir kendaraan, akses jalan menuju terminal bandara dibuat seluas 14 meter, yang sementara bisa dimanfaatkan untuk lahan parkir.
"Khusus untuk pembangunan lahan parkir rencananya akan dilakukan pada 2017 mendatang," katanya.
Menurutnya, pihak bandara masih terus berupaya untuk meningkatkan berbagai fasilitas pengembangan bandara yang memiliki titik terdekat dengan Pulau Jawa dengan mengusulkan berbagai pembangunan ke Kementerian Perhubungan.
"Beberapa pembangunan yang terus kita upayakan untuk menunjang operasional bandara adalah adalah area parkir terminal, menara air traffic control (ATC), termasuk kantor," katanya.