Muara Teweh (Antara) - Ratusan bibit karet yang merupakan bantuan pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah terbengkalai akibat tidak digunakan bibit karet tersebut oleh masyarakat di Desa Karendan Kecamatan Lahei.
"Warga Desa Karendan merasa tidak ada meminta bantuan bibit karet kepada pemerintah, namun bibit karet malah diberikan kepada desa tersebut," kata anggota Komisi B DPRD Barito Utara Wardatun Nurjamilah di Muara Teweh, Selasa.
Menurut Wardatun, kepada kelompok mana bibit karet itu akan diserahkan, tidak ada yang mengetahuinya sehingga bibit karet itu dibiarkan begitu saja oleh masyarakat.
Dengan tidak dimanfaatkannya bantuan bibit karet tersebut, membuat bibit yang ada banyak yang mati, hal ini sangat disayangkan padahal masih banyak masyarakat di desa lain yang membutuhkan bantuan bibit karet tersebut.
"Wajar saja masyarakat tidak memanfaatkan bantuan tersebut, karena mereka merasa tidak meminta bantuan bibit karet dan juga takut bibit tersebut ada yang memilikinya," kata Wardatun yang juga Ketua KNPI Kabupaten Barito Utara itu.
Dia meminta Dinas Kehutan dan Perkebunan Barito Utara untuk mengevaluasi dan mengecek terlebih dahulu kepada desa yang bersangkutan, agar dalam pemberian bibit dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Jangan hanya memberi bantuan saja, namun tidak melihat dan turun kelapangan untuk menindak lanjuti apakah benar kelompok tani yang memerlukan bibit atau hanya orang perorang saja.
"Kita mengharapkan, setelah pemberian bantuan Dishutbun juga menindak lanjuti bantuan yang sudah diserahkan kepada masyarakat untuk memastikan bantuan tersebut digunakan atau tidak," kata politisi dari Partai Persatuan Pembangunan itu.
Sementara Kepala Bidang Produksi Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Barito Utara Tri Indra Hartono mengatakan bahwa berdasarkan data pihaknya tidak ada pemberian bantuan bibit karet untuk Desa Karendan sejak tahun 2013 lalu, yang ada menerima bantuan bibit karet dari Dishutbun untuk desa di wilayah Kecamatan Lahei adalah Desa Haragandang.
"Untuk Desa Karendan sepengetahuan kami tidak pernah menerima bantuan bibit karet dari Dishutbun sejak tahun 2013, kemungkinan apabila ada bantuan bibit karet, itu berasal dari perusahaan yang beroperasi di wilayah Desa itu. Sedang untuk Desa Haragandang memang ada kita salurkan bantuan bibit karet kepada tiga kelompok," kata Indra.
Untuk bantuan bibit yang berjumlah banyak, disalurkan kepada kelompok yang dalam hal ini ada memberikan usulan permohonan bantuan bibit ke Dishutbun.
"Jadi biasanya untuk bantuan berupa bibit, kita salurkan kepada kelompok yang memang dalam hal ini ada memberikan permohonan ke dinas, seperti halnya tiga kelompok tani di Desa Haragandang yang mendapat bantuan bibit dari Dishutbun Barito Utara," ujarnya.
"Warga Desa Karendan merasa tidak ada meminta bantuan bibit karet kepada pemerintah, namun bibit karet malah diberikan kepada desa tersebut," kata anggota Komisi B DPRD Barito Utara Wardatun Nurjamilah di Muara Teweh, Selasa.
Menurut Wardatun, kepada kelompok mana bibit karet itu akan diserahkan, tidak ada yang mengetahuinya sehingga bibit karet itu dibiarkan begitu saja oleh masyarakat.
Dengan tidak dimanfaatkannya bantuan bibit karet tersebut, membuat bibit yang ada banyak yang mati, hal ini sangat disayangkan padahal masih banyak masyarakat di desa lain yang membutuhkan bantuan bibit karet tersebut.
"Wajar saja masyarakat tidak memanfaatkan bantuan tersebut, karena mereka merasa tidak meminta bantuan bibit karet dan juga takut bibit tersebut ada yang memilikinya," kata Wardatun yang juga Ketua KNPI Kabupaten Barito Utara itu.
Dia meminta Dinas Kehutan dan Perkebunan Barito Utara untuk mengevaluasi dan mengecek terlebih dahulu kepada desa yang bersangkutan, agar dalam pemberian bibit dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Jangan hanya memberi bantuan saja, namun tidak melihat dan turun kelapangan untuk menindak lanjuti apakah benar kelompok tani yang memerlukan bibit atau hanya orang perorang saja.
"Kita mengharapkan, setelah pemberian bantuan Dishutbun juga menindak lanjuti bantuan yang sudah diserahkan kepada masyarakat untuk memastikan bantuan tersebut digunakan atau tidak," kata politisi dari Partai Persatuan Pembangunan itu.
Sementara Kepala Bidang Produksi Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Barito Utara Tri Indra Hartono mengatakan bahwa berdasarkan data pihaknya tidak ada pemberian bantuan bibit karet untuk Desa Karendan sejak tahun 2013 lalu, yang ada menerima bantuan bibit karet dari Dishutbun untuk desa di wilayah Kecamatan Lahei adalah Desa Haragandang.
"Untuk Desa Karendan sepengetahuan kami tidak pernah menerima bantuan bibit karet dari Dishutbun sejak tahun 2013, kemungkinan apabila ada bantuan bibit karet, itu berasal dari perusahaan yang beroperasi di wilayah Desa itu. Sedang untuk Desa Haragandang memang ada kita salurkan bantuan bibit karet kepada tiga kelompok," kata Indra.
Untuk bantuan bibit yang berjumlah banyak, disalurkan kepada kelompok yang dalam hal ini ada memberikan usulan permohonan bantuan bibit ke Dishutbun.
"Jadi biasanya untuk bantuan berupa bibit, kita salurkan kepada kelompok yang memang dalam hal ini ada memberikan permohonan ke dinas, seperti halnya tiga kelompok tani di Desa Haragandang yang mendapat bantuan bibit dari Dishutbun Barito Utara," ujarnya.