Muara Teweh (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah tahun 2016 telah melakukan kegiatan insenminasi buatan sebanyak 296 ekor sapi dari target 448 ekor di sejumlah sentra peternakan sapi milik masyarakat
"Sasaran kegiatan IB ini dilaksanakan pada sapi betina produktif milik para peternak yang dipelihara berkelompok, dimana untuk sapi betina yang mengalami gangguan reproduksi sudah dilakukan pengobatan secara hormonal," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Barito Utara, Setia Budi disela-sela Gerakan IB serentak di Indonesia yang di Barito Utara dilakukan secara simbolis oleh Bupati Nadalsyah di Dusun Rapen Kecamatan Teweh Tengah, Selasa.
Menurut Budi, pada kegiatan IB serentak ini dilakukan sebanyak 50 ekor sapi betina di lima lokasi yakni kelompok tani Barito Krida Tani Jaya dan Rindu Alam masing-masing di Kelurahan Lanjas Kecamatan Teweh Tengah.
Poktan Prakarsa Mandiri di Desa Sei Rahayu I Kecamatan Teweh Tengah, Poktan Cinta Alam Kelurahan Jingah Kecamatan Teweh Baru dan Sumber Rejeki Desa Rimba Sari Kecamatan Teweh Tengah.
"Tujuan dari kegiatan ini diantaranya adalah untuk meningkatkan populasi sapi dan produksi ternak ruminansia besar yang dilaksanakan melalui strategi optimalisasi pelaksanaan IB dan kawin alam, agar sapi-sapi betina produktif dapat menghasilkan anak," katanya.
Kegiatan ini sebagai langkah awal untuk mensukseskan upaya khusus sapi betina wajib bunting (Upsus Siwab) pada tahun 2017 mendatang melalui program Kementerian Pertanian melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Budi mengatakan, populasi ternak sapi di Barito Utara selama tahun 2016 mencapai 3.367 ekor dengan populasi sapi betina dewasa produktif sebanyak 1.170 ekor.Target akseptor IB (peserta yang sapinya bisa di IB) sebanyak 800 ekor dan realisasinya 550 ekor.
"Saat ini realisasi kelahiran bayi sapi selama dalam bulan Nopember 2016 ini 200 ekor," ujar Budi.
"Sasaran kegiatan IB ini dilaksanakan pada sapi betina produktif milik para peternak yang dipelihara berkelompok, dimana untuk sapi betina yang mengalami gangguan reproduksi sudah dilakukan pengobatan secara hormonal," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Barito Utara, Setia Budi disela-sela Gerakan IB serentak di Indonesia yang di Barito Utara dilakukan secara simbolis oleh Bupati Nadalsyah di Dusun Rapen Kecamatan Teweh Tengah, Selasa.
Menurut Budi, pada kegiatan IB serentak ini dilakukan sebanyak 50 ekor sapi betina di lima lokasi yakni kelompok tani Barito Krida Tani Jaya dan Rindu Alam masing-masing di Kelurahan Lanjas Kecamatan Teweh Tengah.
Poktan Prakarsa Mandiri di Desa Sei Rahayu I Kecamatan Teweh Tengah, Poktan Cinta Alam Kelurahan Jingah Kecamatan Teweh Baru dan Sumber Rejeki Desa Rimba Sari Kecamatan Teweh Tengah.
"Tujuan dari kegiatan ini diantaranya adalah untuk meningkatkan populasi sapi dan produksi ternak ruminansia besar yang dilaksanakan melalui strategi optimalisasi pelaksanaan IB dan kawin alam, agar sapi-sapi betina produktif dapat menghasilkan anak," katanya.
Kegiatan ini sebagai langkah awal untuk mensukseskan upaya khusus sapi betina wajib bunting (Upsus Siwab) pada tahun 2017 mendatang melalui program Kementerian Pertanian melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Budi mengatakan, populasi ternak sapi di Barito Utara selama tahun 2016 mencapai 3.367 ekor dengan populasi sapi betina dewasa produktif sebanyak 1.170 ekor.Target akseptor IB (peserta yang sapinya bisa di IB) sebanyak 800 ekor dan realisasinya 550 ekor.
"Saat ini realisasi kelahiran bayi sapi selama dalam bulan Nopember 2016 ini 200 ekor," ujar Budi.