Sampit (Antara Kalteng) - Masyarakat di kawasan Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terus bersemangat mengembangkan sektor pertanian di daerah itu.

"Kami tetap berharap ada bantuan untuk mencetak sawah karena minat masyarakat sangat tinggi. Apalagi sesusai Perda RTRWP Nomor 5/2015, kawasan Selatan ini memang khusus pertanian," kata Camat Teluk Sampit, Samsurijal di Sampit, Minggu.

Kawasan Selatan yang meliputi Kecamatan Teluk Sampit, Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut dan Mentaya Hilir Utara, menjadi tumpuan produksi beras di Kotawaringin Timur. Kecamatan Teluk Sampit merupakan penghasil beras terbesar.

Potensi sawah di kecamatan itu saat ini sekitar 7.000 hektare, di antaranya yang sudah digarap seluas 6.300 hektare. Masyarakat masih bersemangat memperluas areal tanam untuk meningkatkan produksi.

Samsurijal mengakui, pemerintah daerah sudah banyak membantu petani setempat. Dia berharap bantuan diberikan berkelanjutan karena masih banyak potensi yang bisa dimaksimalkan.

Dua bulan terakhir, petani setempat memasarkan beras kemasan jenis siam epang yang mereka beri merek Jelawat. Dampaknya mulai dirasakan karena selain penjualan beras meningkat, harga gabah jual gabah juga terus membaik.

"Memasarkan sendiri beras kemasan ini menguntungkan. Kami sudah ada memasok 150 ton ke Bulog tapi karena harga cuma Rp7.300 maka hitungan kami hanya mampu membeli gabah kering giling dengan harga Rp4.000, sedangkan gabah kering panen Rp3.700," kata Muslih, ketua kelompok tani.

Petani berharap pemerintah meringankan beban petani dengan cara terus memberi bantuan. Pemerintah daerah diminta terus mendukung petani lokal memasarkan beras hasil panen.

Data Dinas Pertanian Peternakan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan, tahun ini Kotawaringin Timur surplus sekitar 3.000 ton. Kecamatan Teluk Sampit merupakan daerah penyumbang terbesar produksi beras di kabupaten itu.


Pewarta : Norjani
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024