Buntok (ANTARA) -
Penjabat Bupati Barito Selatan, Kalimantan Tengah Deddy Winarwan mengharapkan program beasiswa berprestasi bagi keluarga kurang mampu tetap dilanjutkan dan diperluas kembali.
"Hal itu mengingat, animo masyarakat kurang mampu di daerah ini untuk mendapatkan beasiswa tersebut meningkat," katanya di Buntok, Sabtu.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan pembahasan dengan DPRD Barito Selatan guna menambah alokasi anggaran untuk program ini pada tahun anggaran 2025.
"Dengan bertambahnya alokasi anggaran itu, tentunya jumlah anak yang akan diberikan beasiswa tersebut, jumlahnya akan bertambah," ucap Deddy Winarwan.
Ia menegaskan, beasiswa tersebut khusus diperuntukkan bagi anak-anak berprestasi dari kalangan keluarga kurang mampu di Barito Selatan ini.
Pemerintah Kabupaten Barito Selatan juga telah memberikan beasiswa bagi anak berprestasi kuliah di Al Azhar Kairo Mesir dan selain itu memberikan beasiswa kuliah gratis di Institut Politeknik Yangzhou, China.
Dikatakannya, untuk proses seleksi bagi yang menerima beasiswa tersebut pada 2025 sama seperti yang dilaksanakan pada 2024 ini dengan melibatkan semua pemangku kebijakan, termasuk pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pimpinan dan anggota DPRD Barito Selatan.
Bahkan kata dia, dalam seleksi ini, pihaknya juga melibatkan Dewan Adat Dayak (DAD), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Barito Selatan dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya yang ada di daerah ini.
"Seleksi dengan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan ini dilakukan guna memastikan beasiswa tersebut betul-betul tepat sasaran bagi anak-anak berprestasi dari kalangan keluarga kurang mampu di Barito Selatan," bebernya.
Sedangkan untuk memastikan agar tidak terjadi penyimpangan kata dia, mekanisme penyaluran beasiswa dari rekening Pemerintah Kabupaten Barito Selatan langsung ke rekening universitas masing-masing.
Karena lanjut dia, untuk SPP atau UKT dan termasuk juga biaya hidupnya selama kuliah dimasukkan dalam program beasiswa ini.
"Untuk biaya hidup selama kuliah juga dikirimkan ke universitas, sehingga universitas bisa mengatur uang saku dan biaya hidup mahasiswa yang mendapatkan beasiswa itu dalam setiap bulannya," jelasnya.