Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, berjanji mengendalikan pembukaan dan penyebaran ritel atau minimarket berjaringan besar agar tidak sampai mematikan pedagang kecil.
"Kehadiran minimarket berjaringan seperti Alfamart, Indomart dan lainnya itu tidak bisa dihindari bagi daerah berkembang seperti Kotim. Justru kehadiran mereka itu sering dijadikan tanda kemajuan ekonomi suatu daerah, tetapi kita kendalikan," kata Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Kotim, Halikinnor di Sampit, Jumat.
Halikinnor membenarkan minimarket berjaringan besar segera hadir di Sampit. Perizinan sudah dikeluarkan sehingga dalam waktu dekat akan mulai dibuka melayani pembeli.
Kehadiran minimarket berjaringan menjadi perhatian masyarakat karena ada sebagian pedagang yang khawatir toko mereka akan sepi pembeli dan akhirnya bangkrut karena kalah bersaing dengan minimarket berjaringan.
Namun Halikinnor meyakinkan, kekhawatiran itu dinilai tidak perlu berlebihan. Setiap jenis tempat perbelanjaan seperti toko, minimarket, pasar tradisional, swalayan bahkan mal, mempunyai pangsa pasar masing-masing.
"Dulu saat Borneo City Mall akan beroperasi, kekhawatirannya juga seperti ini, tapi kenyataannya kan semua tetap berjalan baik. Ada pangsa pasar masing-masing," kata Halikinnor.
Kehadiran tempat perbelanjaan berjaringan atau modern, tidak bisa ditolak karena sudah menjadi kebutuhan. Yang dilakukan pemerintah adalah menerimanya dengan terkendali dan terbatas.
Pemerintah justru berharap tempat perbelanjaan berjaringan atau modern bersinergi dengan pelaku usaha kecil dan menengah. Tujuannya supaya tidak saling mematikan, tetapi justru sama-sama maju dan saling diuntungkan.
Tempat perbelanjaan berjaringan atau modern menyerap hasil produksi pertanian, pangan dan barang lainnya dari masyarakat untuk dijual di tempat mereka. Dengan begitu, kehadiran keduanya saling mendukung dan memberi manfaat.
"Kehadiran minimarket berjaringan seperti Alfamart, Indomart dan lainnya itu tidak bisa dihindari bagi daerah berkembang seperti Kotim. Justru kehadiran mereka itu sering dijadikan tanda kemajuan ekonomi suatu daerah, tetapi kita kendalikan," kata Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Kotim, Halikinnor di Sampit, Jumat.
Halikinnor membenarkan minimarket berjaringan besar segera hadir di Sampit. Perizinan sudah dikeluarkan sehingga dalam waktu dekat akan mulai dibuka melayani pembeli.
Kehadiran minimarket berjaringan menjadi perhatian masyarakat karena ada sebagian pedagang yang khawatir toko mereka akan sepi pembeli dan akhirnya bangkrut karena kalah bersaing dengan minimarket berjaringan.
Namun Halikinnor meyakinkan, kekhawatiran itu dinilai tidak perlu berlebihan. Setiap jenis tempat perbelanjaan seperti toko, minimarket, pasar tradisional, swalayan bahkan mal, mempunyai pangsa pasar masing-masing.
"Dulu saat Borneo City Mall akan beroperasi, kekhawatirannya juga seperti ini, tapi kenyataannya kan semua tetap berjalan baik. Ada pangsa pasar masing-masing," kata Halikinnor.
Kehadiran tempat perbelanjaan berjaringan atau modern, tidak bisa ditolak karena sudah menjadi kebutuhan. Yang dilakukan pemerintah adalah menerimanya dengan terkendali dan terbatas.
Pemerintah justru berharap tempat perbelanjaan berjaringan atau modern bersinergi dengan pelaku usaha kecil dan menengah. Tujuannya supaya tidak saling mematikan, tetapi justru sama-sama maju dan saling diuntungkan.
Tempat perbelanjaan berjaringan atau modern menyerap hasil produksi pertanian, pangan dan barang lainnya dari masyarakat untuk dijual di tempat mereka. Dengan begitu, kehadiran keduanya saling mendukung dan memberi manfaat.