Proyek Seribu Pintu wujud kepedulian Minamas terhadap kesejahteraan karyawan

id Proyek Seribu Pintu wujud kepedulian Minamas terhadap kesejahteraan karyawan, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, ekonomi, csr

Proyek Seribu Pintu wujud kepedulian Minamas terhadap kesejahteraan karyawan

Serah terima kunci tempat tinggal karyawan oleh CEO Minamas Plantation Azmi Jaafar didampingi staf dan pejabat daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, Rabu (18/12/2024). ANTARA/Devita Maulina. 

Sampit (ANTARA) - Minamas Plantation meresmikan ‘Proyek Seribu Pintu’ sebagai wujud kepedulian dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para karyawan dan keluarganya melalui hunian yang nyaman dan layak.

“Proyek Seribu Pintu merupakan wujud nyata dari komitmen kami untuk memberikan fasilitas terbaik bagi karyawan. Kami berharap rumah permanen ini dapat memberikan lingkungan yang aman, kondusif, dan mendukung pertumbuhan keluarga, terutama anak-anaknya,” kata CEO Minamas Plantation Azmi Jaafar di Kotim, Rabu.

Peresmian Proyek Seribu Pintu dipusatkan di  salah satu anak usahanya PT Kridatama Lancar yang berlokasi di Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah.

Acara peresmian ini ditandai dengan penyerahan kunci kepada karyawan penerima manfaat dan dihadiri oleh CEO Minamas Plantation Azmi Jaafar, Regional CEO Kalimantan Tengah dan Barat – Ondra Utama, sejumlah instansi pemerintah, di antaranya Asisten II Setda Kotim Alang Arianto, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Johny Tangkere, Camat Mentaya Hulu Muhammad Indra, Danramil Mentaya Hulu Kapt Inf Syahidin, dan tokoh masyarakat lainnya.

Melalui proyek ini, Minamas Plantation telah menyediakan rumah permanen dengan fasilitas lengkap seperti tiga kamar tidur dan dua kamar mandi dalam, untuk mengakomodasi pekerja yang sudah memiliki keluarga serta mendukung kesejahteraan dan kehidupan keluarga yang lebih baik. 

Sementara sebelumnya, hunian karyawan merupakan rumah semi permanen hanya terdiri dari dua kamar tidur dengan satu kamar mandi.

Azmi menjelaskan Proyek Seribu Pintu merupakan program pengadaan rumah permanen baru dan peningkatan rumah semi permanen lama dengan total 6.890 unit pintu bagi setidaknya 6.890 karyawan dan keluarganya yang tersebar di seluruh wilayah operasional di Indonesia. 

Inisiatif yang dimulai sejak tahun 2021 ini direncanakan berjalan selama proyeksi waktu yang telah ditentukan, dengan fase pertama difokuskan pada penggantian rumah kayu. Hingga kini, sebanyak sekitar 1.600 unit rumah telah selesai dibangun atau sekitar 25 persen dari total target 6.890 unit rumah di tahun 2032.

“Kami juga mempunyai rencana yang lebih lagi, sebab rumah semi permanen yang ada sekarang diperkirakan tidak bisa bertahan sampai 2030, jadi rumah yang sebelumnya tipe G6 akan ditingkatkan standarnya menjadi G2, yakni tiga kamar tidur dan dua kamar mandi,” bebernya.

Ia menyebutkan, bahwa Indonesia berbeda dengan negara lain tempat Minamas Plantation beroperasi. Di Indonesia lebih kepada family base atau pola kekeluargaan, sehingga pihaknya tidak hanya memperhatikan kesejahteraan karyawan tapi juga keluarganya.

Dalam hal ini Minamas Plantation ingin agar kehidupan karyawan dan keluarganya bisa lebih maju, tak hanya dengan memberikan tempat tinggal yang layak tapi juga pendidikan gratis bagi anak-anak karyawan dan masih banyak fasilitas lainnya.

Dengan begitu, karyawan bisa lebih termotivasi dan semangat bekerja yang tentunya akan membawa dampak positif bagi kemajuan perusahaan tersebut.

“Selain memberikan manfaat langsung bagi karyawan, proyek ini juga melibatkan 14 kontraktor lokal, yang memberikan peluang kerja tambahan bagi masyarakat setempat. Kami berharap setiap inisiatif yang kami jalankan dapat mendukung perekonomian lokal dengan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” lanjutnya.

Peresmian Proyek Seribu Pintu oleh Minamas Plantation dipusatkan di  salah satu anak usahanya PT Kridatama Lancar yang berlokasi di Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Rabu (18/12/2024). ANTARA/Devita Maulina

CEO Minamas Plantation ini juga menegaskan komitmen perusahaan untuk melanjutkan proyek serupa di anak perusahaan lainnya di masa mendatang. 

Minamas Plantation berkomitmen untuk melaksanakan berbagai program yang tidak hanya bermanfaat bagi karyawan, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan di wilayah operasinya.

Hal ini sejalan dengan komitmen Minamas Plantation dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), yakni komitmen global untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan.

Khususnya mengacu pada poin ketiga Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, poin kedelapan Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dan poin kesebelas 'Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan.

Sementara itu, mewakili Pemkab Kotim dan Disnakertrans selaku pembina tenaga kerja, Johny Tangkere mengapresiasi upaya Minamas Plantation dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui Proyek Seribu Pintu.

“Kami sangat berterima kasih, apalagi setelah kami melihat langsung kondisi bangunannya yang sudah sangat baik, termasuk adanya pagar pembatas untuk privasi dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ini menunjukkan bahwa Minamas Plantation benar-benar memikirkan kenyamanan karyawannya,” ucap Johny.

Ia pun berharap, upaya yang dilakukan Minamas Plantation bisa memberikan teladan dan dicontoh oleh perusahaan lainnya yang beroperasi di wilayah Kotim. Sebab, tak dipungkiri masih ada perusahaan yang mess atau tempat tinggal karyawannya sudah tidak layak dan hal ini turut menjadi perhatian pihaknya.

“Ini perlu dicontoh perusahaan lain, karena karyawan atau tenaga kerja itu adalah aset yang perlu dijaga dan dibina. Dengan mereka nyaman maka diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan berdampak positif pada kemajuan perusahaan,” demikian Johny.

Di sisi lain, salah satu karyawan penerima manfaat Proyek Seribu Pintu, Sunaryo mengaku sangat bersyukur dan senang dengan kondisi tempat tinggalnya yang baru. 

Karyawan Mekanik ini pun mengakui, bahwa kondisi tempat tinggal yang nyaman dan aman berpengaruh terhadap kinerja mereka di lapangan dan berharap agar kedepannya semua karyawan mendapatkan tempat tinggal yang lebih bagus lagi.

“Alhamdulillah, senang rasanya kami sebagai karyawan bisa difasilitasi yang lebih bagus. Kami tidur pun lebih enak dan nyaman, karena ini salah satu yang memotivasi kami untuk lebih semangat bekerja,” demikian Sunaryo.

Selain proyek 1000 pintu tersebut, Minamas Plantation juga telah mendirikan sebanyak 133 unit Reverse Osmosis Water (RO Water) yang setiap unitnya dapat digunakan bagi 170 Kepala Keluarga (KK). 

Sebelumnya, Pekerja harus membeli air kemasan untuk dikonsumsi dengan menghabiskan Rp450.000 per bulannya. Sehingga, jika dikonversikan ke dalam rupiah pembangunan 133 fasilitas air minum tersebut sudah memberikan manfaat setara dengan Rp10 miliar per bulannya.

Baca juga: Bupati Kotim instruksikan permudah perizinan investasi

Baca juga: Pemkab Kotim minta seluruh aparatur desa didaftarkan jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan

Baca juga: Pemkab Kotim uji coba Swalayan UMKM Sampit