Muara Teweh (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah melakukan pemeriksaan ratusan ekor sapi melalui program upaya khusus sapi indukan wajib bunting tahun 2017 di sejumlah kelompok tani di daerah tersebut.
"Saat ini sudah dilakukan pemeriksaan sekitar 200-an ekor sapi yang ditargetkan selesai sampai akhir Maret 2017 sebanyak 250 ekor," kata Kepala Dinas Pertanian Barito Utara (Barut), Setia Budi di Muara Teweh, Kamis.
Menurut Budi, Upsus Siwab ini merupakan program pemerintah pusat dengan tujuan penanganan gangguan reproduksi sapi betina, sinkronisasi birahi, pemberian hijauan pakan ternak dan konsentrat serta inseminasi buatan (IB) atau kawin alam (KA).
Saat ini sudah diperiksa ratusan ekor sapi milik sembilan kelompok tani yakni berada di wilayah Kecamatan Teweh Selatan antara lain poktan di Desa Trinsing dan Tranbangdep, Kelurahan Jambu dan Jingah di Kecamatan Teweh Baru serta Kelurahan Lanjas Kecamatan Teweh Tengah.
"Untuk sementara kami memeriksa reproduksi sapi betinanya, menilai kondisi tubuh sapi atau Body Condition Score (BCS) sebagai bahan laporan ke Pemprov Kalteng," katanya didampingi Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Indah Utari dan petugas inseminator Ali Mirhan.
Budi mengatakan, pemeriksaan terhadap ternak sapi warga ini kalau ditemukan ada gangguan terhadap pertumbuhan ternak diberi obat dengan hormon, sedangkan yang kurus diberi vitamin dan obat cacing serta langsung penyuntikan peransang birahi.
"Jadi kalau dilakukan inseminasi buatan dan kawin alam pihaknya menunggu laporan dari peternak, kalau ada yang sudah memasuki masa birahi baru dilakukan IB atau yang bujang (dara) dilakukan kawin alam," ujarnya.
Populasi ternak sapi di Kabupaten Barito Utara sampai Februari 2017 mencapai 3.412 ekor dengan betina produktif sebanyak 1.170 ekor.
"Saat ini sudah dilakukan pemeriksaan sekitar 200-an ekor sapi yang ditargetkan selesai sampai akhir Maret 2017 sebanyak 250 ekor," kata Kepala Dinas Pertanian Barito Utara (Barut), Setia Budi di Muara Teweh, Kamis.
Menurut Budi, Upsus Siwab ini merupakan program pemerintah pusat dengan tujuan penanganan gangguan reproduksi sapi betina, sinkronisasi birahi, pemberian hijauan pakan ternak dan konsentrat serta inseminasi buatan (IB) atau kawin alam (KA).
Saat ini sudah diperiksa ratusan ekor sapi milik sembilan kelompok tani yakni berada di wilayah Kecamatan Teweh Selatan antara lain poktan di Desa Trinsing dan Tranbangdep, Kelurahan Jambu dan Jingah di Kecamatan Teweh Baru serta Kelurahan Lanjas Kecamatan Teweh Tengah.
"Untuk sementara kami memeriksa reproduksi sapi betinanya, menilai kondisi tubuh sapi atau Body Condition Score (BCS) sebagai bahan laporan ke Pemprov Kalteng," katanya didampingi Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Indah Utari dan petugas inseminator Ali Mirhan.
Budi mengatakan, pemeriksaan terhadap ternak sapi warga ini kalau ditemukan ada gangguan terhadap pertumbuhan ternak diberi obat dengan hormon, sedangkan yang kurus diberi vitamin dan obat cacing serta langsung penyuntikan peransang birahi.
"Jadi kalau dilakukan inseminasi buatan dan kawin alam pihaknya menunggu laporan dari peternak, kalau ada yang sudah memasuki masa birahi baru dilakukan IB atau yang bujang (dara) dilakukan kawin alam," ujarnya.
Populasi ternak sapi di Kabupaten Barito Utara sampai Februari 2017 mencapai 3.412 ekor dengan betina produktif sebanyak 1.170 ekor.