Palangka Raya (Antara Kalteng) - Direktur "Roundtable on Sustainable Palm Oil" Indonesia Tiur Rumondang mengatakan, luas lahan sawit di Provinsi Kalimantan Tengah yang telah tersertifikasi RSPO mencapai 415.861 hektare.
"Luas lahan sawit bersertifikasi RSPO di Indonesia hingga Maret 2017 dari segi sertifikasi arena mencapai 1,812 juta hektare lebih dengan luas produksi tersertifikasi mencapai 1,405 juta hektere lebih. Sementara untuk Kalteng luas lahan bersertifikat RSPO mencapai 415.861 hektare," katanya di Palangka Raya, Rabu.
Dia mengatakan, di sisi produksi tandan buah segar yang dihasilkan dan bersertifikat RSPO di provinsi ini mencapai 6,806 juta ton lebih.
Berdasarkan data dari hasil sertifikasi RSPO di Kalimantan Tengah, produksi CPO di provinsi ini telah berhasil disertifikasi sebanyak 1,678 juta lebih metrik ton. Sementara produksi CSPK mencapai 369 ribu metrik ton lebih.
Dia menambahkan, sebanyak 14 grup perusahaan telah tergabung dalam RSPO dan 30 pabrik kelapa sawit yang ada di Kalimantan Tengah juga telah tersertifikasi.
Pernyataan itu diungkapkan pada acara seminar dan diskusi panel yang merupakan rangkaian acara "road show" di Kalimantan Tengah.
Dia mengatakan, setiap perusahaan yang menjadi anggotanya wajib mematuhi prinsip dan kriteria. Namun, sejumlah perusahaan yang berpusat di Jakarta yang memiliki keterwakilan manajemen di daerah belum mampu melaksanakan prinsip dan kriteria yang telah ditetapkan.
"Untuk itu, maka program ini kami laksanakan agar kami bisa turun ke lapangan dan berinteraksi dengan perusahaan di daerah sehingga informasi lebih akurat dan meyakinkan, sehingga pelaksanaan prinsip dan kriteria RSPO semakin maksimal," katanya.
Turut hadir dalam acara tersebut pihak manajemen perusahaan sawit, sejumlah petani sawit dan perwakilan Pemprov Kalteng.
"Luas lahan sawit bersertifikasi RSPO di Indonesia hingga Maret 2017 dari segi sertifikasi arena mencapai 1,812 juta hektare lebih dengan luas produksi tersertifikasi mencapai 1,405 juta hektere lebih. Sementara untuk Kalteng luas lahan bersertifikat RSPO mencapai 415.861 hektare," katanya di Palangka Raya, Rabu.
Dia mengatakan, di sisi produksi tandan buah segar yang dihasilkan dan bersertifikat RSPO di provinsi ini mencapai 6,806 juta ton lebih.
Berdasarkan data dari hasil sertifikasi RSPO di Kalimantan Tengah, produksi CPO di provinsi ini telah berhasil disertifikasi sebanyak 1,678 juta lebih metrik ton. Sementara produksi CSPK mencapai 369 ribu metrik ton lebih.
Dia menambahkan, sebanyak 14 grup perusahaan telah tergabung dalam RSPO dan 30 pabrik kelapa sawit yang ada di Kalimantan Tengah juga telah tersertifikasi.
Pernyataan itu diungkapkan pada acara seminar dan diskusi panel yang merupakan rangkaian acara "road show" di Kalimantan Tengah.
Dia mengatakan, setiap perusahaan yang menjadi anggotanya wajib mematuhi prinsip dan kriteria. Namun, sejumlah perusahaan yang berpusat di Jakarta yang memiliki keterwakilan manajemen di daerah belum mampu melaksanakan prinsip dan kriteria yang telah ditetapkan.
"Untuk itu, maka program ini kami laksanakan agar kami bisa turun ke lapangan dan berinteraksi dengan perusahaan di daerah sehingga informasi lebih akurat dan meyakinkan, sehingga pelaksanaan prinsip dan kriteria RSPO semakin maksimal," katanya.
Turut hadir dalam acara tersebut pihak manajemen perusahaan sawit, sejumlah petani sawit dan perwakilan Pemprov Kalteng.