Seoul (Antara Kalteng) - Samsung Electronics sedang menyelidiki klaim dari grup peretas Jerman, Chaos Computer Club, yang menyatakan telah mengelabui sistem pengenalan iris Galaxy S8.
Peluncuran Galaxy S8 merupakan langkah penting bagi Samsung setelah penarikan Galaxy Note 7 yang mudah terbakar tahun lalu, yang mencederai reputasi perusahaan.
Namun sebuah video yang diunggah oleh Chaos Computer Club (CCC), sebuah grup peretasan Jerman yang dibangun tahun 1981, menunjukkan bahwa Galaxy S8 dapat dibuka menggunakan foto cetak yang diberi lensa kontak untuk meniru lengkungan bola mata.
"Sebuah foto beresolusi tinggi dari Internet sudah cukup untuk menangkap sebuah iris," kata juru bicara CCC Dirk Engling, menambahkan "Ironisnya, kami mendapat hasil terbaik dengan cetakan laser bikinan Samsung."
Seorang juru bicara Samsung mengatakan mereka mengetahui laporan itu dan sedang menyelidikinya.
Teknologi pemindaian iris tersebut "dikembangkan melalui uji coba terus-menerus" menurut Samsung dalam sebuah pernyataan untuk meyakinkan pelanggan.
"Jika ada potensi kerentanan atau kemunculan metode baru yang menantang upaya kami guna memastikan keamanan kapan pun, kami akan merespons secepat mungkin untuk menyelesaikan masalah itu."
CCC pernah mendemonstrasikan bagaimana mengakali pemindai sidik jari Apple, Touch ID, dengan bubuk grafit, mesin laser dan lem kayu, beberapa pekan setelah iPhone 5 dijual.
Engling mengatakan PIN tradisional adalah "pendekatan yang lebih aman daripada otentikasi tubuh", demikian menurut warta kantor berita AFP.
Peluncuran Galaxy S8 merupakan langkah penting bagi Samsung setelah penarikan Galaxy Note 7 yang mudah terbakar tahun lalu, yang mencederai reputasi perusahaan.
Namun sebuah video yang diunggah oleh Chaos Computer Club (CCC), sebuah grup peretasan Jerman yang dibangun tahun 1981, menunjukkan bahwa Galaxy S8 dapat dibuka menggunakan foto cetak yang diberi lensa kontak untuk meniru lengkungan bola mata.
"Sebuah foto beresolusi tinggi dari Internet sudah cukup untuk menangkap sebuah iris," kata juru bicara CCC Dirk Engling, menambahkan "Ironisnya, kami mendapat hasil terbaik dengan cetakan laser bikinan Samsung."
Seorang juru bicara Samsung mengatakan mereka mengetahui laporan itu dan sedang menyelidikinya.
Teknologi pemindaian iris tersebut "dikembangkan melalui uji coba terus-menerus" menurut Samsung dalam sebuah pernyataan untuk meyakinkan pelanggan.
"Jika ada potensi kerentanan atau kemunculan metode baru yang menantang upaya kami guna memastikan keamanan kapan pun, kami akan merespons secepat mungkin untuk menyelesaikan masalah itu."
CCC pernah mendemonstrasikan bagaimana mengakali pemindai sidik jari Apple, Touch ID, dengan bubuk grafit, mesin laser dan lem kayu, beberapa pekan setelah iPhone 5 dijual.
Engling mengatakan PIN tradisional adalah "pendekatan yang lebih aman daripada otentikasi tubuh", demikian menurut warta kantor berita AFP.