Sampit (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah akan membangun depo sampah untuk mengatasi masalah sampah yang sering menumpuk di Sampit.

"Kami menargetkan akan membangun 20 depo sampah secara bertahap mulai tahun ini hingga tahun 2020. Ini khusus di Kota Sampit yang meliputi Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kotawaringin Timur, H Sanggul Lumban Gaol di Sampit, Jumat.

Sanggul mengakui, banyaknya sampah di Sampit masih menjadi momok bagi pemerintah daerah. Masyarakat masih ada yang mengeluhkan terkadang terjadi penumpukan sampah sehingga mengganggu kenyamanan.

Setiap hari, sampah di Sampit yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang mencapai 40 sampai 50 ton. Saat akhir pekan, produksi sampah bahkan bisa meningkat.

Untuk mengatasi itu, pemerintah daerah mengajak masyarakat meningkatkan kepedulian dan kesadaran untuk membuang sampah sesuai aturan. Selain itu, pemerintah juga akan menjalankan berbagai rencana strategis penanggulangan masalah sampah.

Sosialisasi pemilahan sampah akan dilakukan hingga ke tingkat rukun tetangga. Pemerintah juga akan menyiapkan kendaraan roda tiga untuk pengangkutan sampah di permukiman-permukiman penduduk.

Tahun 2017 lalu, pemerintah daerah membagikan 20 unit kendaraan roda tiga dan akan dilanjutkan tahun ini. Dinas Lingkungan Hidup menargetkan bisa membagikan 100 unit kendaraan roda tiga hingga tahun 2019 nanti.

Armada truk pengangkut sampah juga akan diremajakan. Tahun lalu pengadaan empat unit truk dan tahun ini rencananya juga empat unit dengan target total penambahan 20 unit pada 2019 nanti. Truk yang sudah rusak rencananya akan dilelang.

Pembangunan depo sampah diyakini akan menjadi solusi penanganan masalah sampah di Sampit. Depo sampah berupa bangunan berukuran 20 x 40 meter yang akan digunakan untuk menampung dan memilah sampah.

Sampah di permukiman diangkut menggunakan kendaraan roda tiga ke depo sampah terdekat untuk dipilah. Selanjutnya sampah yang tidak bisa dimanfaatkan, akan diangkut menggunakan truk ke tempat pembuangan sampah akhir.

Pembangunan depo sampah dimulai tahun ini dengan biaya sekitar Rp1,5 miliar untuk setiap depo. Tahun ini depo sampah dibangun di eks kantor Dinas Pasar, lahan di samping Jalan Tatar serta kawasan Simpang Pelita. Hingga tahun 2020 nanti ditargetkan ada 15 depo sampah yang dibangun.

"Depo sampah dibangun di daerah strategis karena kami ingin mendekatkan sampah dengan masyarakat. Sampah jangan dimusuhi, tapi malah harus didekati dan dikelola karena bisa jadi duit kalau dipilah, seperti sampah plastik untuk dicacah maupun sampah sayuran untuk dijadikan kompos," sambung Sanggul.

Dinas Lingkungan Hidup juga meminta kecamatan di luar kota untuk membangun tempat pembuangan sampah. Masyarakat diimbau berpartisipasi membuang ke tempat sampah sesuai aturan sehingga Sampit menjadi lebih bersih. 

Pewarta : Norjani
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2025