Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah mendampingi peternak sapi di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Barito Utara agar memahami serta sukses melaksanakan inseminasi buatan atau kawin suntik terhadap sapi.

Keberhasilan inseminasi buatan bukan hanya dipengaruhi kualitas sperma sapi, tapi juga membutuhkan pengetahuan peternak dalam ketepatan waktu melaksanakan inseminasi serta perawatan terhadap indukan sapi pascainseminasi, kata Peneliti Peternakan BPTP Kalteng Bambang Heriyanto, di Palangka Raya, Minggu.

"Alasan ini lah membuat BPTP bersama Inspektur IV Kementerian Pertanian, Tim Inseminasi Buatan dari UPT Ditjen PKH, BBLitvet Banjarbaru, dan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Prrovinsi Kalteng perlu melakukan pendampingan terhadap peternak sapi," katanya.

Pendampingan tersebut telah dimulai dengan melakukan pemantauan serta pemeriksaan untuk mengumpulkan informasi dari peternak sapi yang ada di Desa Mampuak II Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, dan Desa Pangkalan Satu Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat.

Di Kabupaten Barito Utara ada 49 ekor yang diperiksa. Hasil dari pemeriksaan tersebut ditemukan 21 ekor telah bunting, 13 ekor diberikan hormon, dua ekor mengalami gangguan reproduksi, lima ekor dilakukan inseminasi buatan, dan empat ekor kawin kurang dari tiga minggu.

Sedangkan di Kabupaten Kotawaringin Barat ada 50 ekor sapi betina yang telah diperiksa. Hasil pemeriksaan ditemukan 17 ekor bunting, 25 ekor diberikan hormon, satu ekor gangguan reproduksi, tiga ekor dilakukan inseminasi buatan, dan empat ekor kawin kurang dari tiga minggu.

"Inseminasi buatan sangat perlu dilakukan agar populasi dan mutu genetik ternak mengalami peningkatan. Sebab inseminasi ini akan menghasilkan keturunan atau anak sapi dari bibit pejantan unggul," kata Bambang.

Sekarang ini Pemerintah sedang berupaya keras meningkatkan populasi sapi melalui program Siwab (Sapi Indukan Wajib Bunting). Salah satu upaya mewujudkan program tersebut dengan menerapkan teknologi tepat guna, yakni inseminasi buatan.

"Keuntungan lain inseminasi buatan ini peternak tidak perlu memelihara sapi jantan, mencegah kawin sedarah, menghindari kecelakaan saat perkawinan, dan menghindari ternak dari segala macam penyakit. Semoga upaya kita untuk menambah populasi ternak sapi dapat terwujud melalui program Siwab," demikian Bambang.
 

Pewarta : Jaya Wirawana Manurung
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024