Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Umat Kristiani yang berziarah dalam rangka menyambut hari Paskah di Palangka Raya mengeluhkan tingginya tarif parkir di sepanjang kawasan pemakaman umum (TPU) Kristen Jalan Tjilik Riwut Km2,5 Kota Palangka Raya.
"Ini sudah terjadi setiap tahun. Tarif parkir normal Rp2.000. Namun saat seperti ini tiba-tiba tarif parkir naik menjadi Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil," kata Rano, salah satu peziarah di Palangka Raya, Sabtu malam.
Dia mengaku sangat kecewa dengan Dinas Perhubungan yang seolah tutup mata dan membiarkan kondisi ini berlangsung setiap tahun meski sering dikeluhkan pengunjung.
"Setiap tahun agenda ziarah Paskah di kawasan TPU Kristen tarif parkir selalu dipatok tinggi. Tarif parkir ini sudah tidak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah," kata bapak dua anak ini.
Daniel Wardani, warga lainnya juga mengaku tingginya tarif tersebut sudah menjadi masalah menahun.
Baca juga: Tarif Pakir "Mencekik", Pengunjung Ziarah Paskah Kecewa
"Sebenarnya tidak terlalu terasa apalagi hanya setahun sekali. Namun yang jadi pertanyaan kemana mengalirnya uang parkir ini. Setahu saya kalau resmi ada karcisnya dan petugasnya pun mengenakan kartu, tapi yang saya lihat tidak ada," katanya.
Dia pun berharap Dinas Perhubungan dapat menertibkan tarif parkir yang melonjak serta tidak jelasnya setoran hasil parkir tersebut.
"Kalau memang tarif parkir saat momen Paskah naik tidak apa-apa asal resmi dan diumumkan kepada masyarakat. Kalau ilegal, itu yang membuat saya keberatan," kata pegawai swasta ini.
Sementara itu, sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya, Eldi menerangkan bahwa pengelolaan parkir di kawasan tersebut bukan di bawah kendali pihaknya.
"Kita hanya berpartisipasi mempatu pihak kepolisian mengatasi lalu lintas, sementara untuk parkir kami tidak ada wewenang untuk mengawasi karena sudah ada yayasan pengelola pemakaman yang mengawasi," katanya.
"Ini sudah terjadi setiap tahun. Tarif parkir normal Rp2.000. Namun saat seperti ini tiba-tiba tarif parkir naik menjadi Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil," kata Rano, salah satu peziarah di Palangka Raya, Sabtu malam.
Dia mengaku sangat kecewa dengan Dinas Perhubungan yang seolah tutup mata dan membiarkan kondisi ini berlangsung setiap tahun meski sering dikeluhkan pengunjung.
"Setiap tahun agenda ziarah Paskah di kawasan TPU Kristen tarif parkir selalu dipatok tinggi. Tarif parkir ini sudah tidak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah," kata bapak dua anak ini.
Daniel Wardani, warga lainnya juga mengaku tingginya tarif tersebut sudah menjadi masalah menahun.
Baca juga: Tarif Pakir "Mencekik", Pengunjung Ziarah Paskah Kecewa
"Sebenarnya tidak terlalu terasa apalagi hanya setahun sekali. Namun yang jadi pertanyaan kemana mengalirnya uang parkir ini. Setahu saya kalau resmi ada karcisnya dan petugasnya pun mengenakan kartu, tapi yang saya lihat tidak ada," katanya.
Dia pun berharap Dinas Perhubungan dapat menertibkan tarif parkir yang melonjak serta tidak jelasnya setoran hasil parkir tersebut.
"Kalau memang tarif parkir saat momen Paskah naik tidak apa-apa asal resmi dan diumumkan kepada masyarakat. Kalau ilegal, itu yang membuat saya keberatan," kata pegawai swasta ini.
Sementara itu, sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya, Eldi menerangkan bahwa pengelolaan parkir di kawasan tersebut bukan di bawah kendali pihaknya.
"Kita hanya berpartisipasi mempatu pihak kepolisian mengatasi lalu lintas, sementara untuk parkir kami tidak ada wewenang untuk mengawasi karena sudah ada yayasan pengelola pemakaman yang mengawasi," katanya.