Sampit (Antaranews Kalteng) - Potensi pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, cukup besar namun upaya pengembangannya masih terkendala oleh terbatasnya infrastruktur, khususnya jalan.
"Seperti Pantai Satiruk itu, jauh lebih indah dibandingkan dengan Pantai Ujung Pandaran yang saat ini menjadi objek wisata andalan Kabupaten Kotawaringin Timur. Namun karena akses jalan menuju Pantai Satiruk masih terbatas, upaya pengembangannya pun masih terkendala," kata Wakil Bupati HM Taufiq Mukri di Sampit, Kamis.
Saat ini objek wisata paling diminati di Kotawaringin Timur adalah Pantai Ujung Pandaran. Pantai ini terletak di Kecamatan Teluk Sampit, berjarak sekitar 85 kilometer dari pusat Kota Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur.
Ternyata, di Kotawaringin Timur terdapat pantai yang jauh lebih indah yaitu Pantai Satiruk. Pantai itu terletak di Kecamatan Pulau Hanaut yang lokasinya berada di kawasan seberang sungai dari pusat Kota Sampit.
Saat ini ada dua kecamatan yang belum terhubung jalan darat yaitu Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut. Padahal dua kecamatan ini hanya terpisah Sungai Mentaya dari pusat Kota Sampit.
Untuk menuju Pantai Satiruk, wisatawan harus menggunakan transportasi sungai, kemudian dilanjutkan jalur darat. Ini membuat biaya transportasi menuju pantai itu cukup tinggi.
Tahun 2017 lalu, pemerintah daerah telah merampungkan pembangunan Jembatan Cempaga di Kecamatan Cempaga. Jembatan ini menjadi alternatif membuka keterisolasian karena bisa menjadi akses jalan darat menuju Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut hingga ke perbatasan kabupaten tetangga yaitu Kabupaten Katingan.
Rencana pembangunan badan jalan dari Jembatan Cepaka melintasi dua kecamatan tersebut, sempat terkendala karena masih ada beberapa lokasi yang terkena kawasan hutan. Namun kini masalah tersebut sudah terselesaikan dengan dikukuhkannya kawasan hutan oleh pemerintah pusat dengan mengakomodir usulan pemerintah daerah.
Taufik berharap pembangunan badan jalan dari Jembatan Cempaga melintasi Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut yang dimulai tahun ini berjalan lancar. Dia yakin pembukaan jalan ini akan berdampak besar terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat di desa-desa dua kecamatan tersebut.
"Kalau jalan sudah terbuka sampai ke Pantai Satiruk, maka pantai itu akan menjadi objek wisata idola baru bagi masyarakat karena pantainya memang sangat indah dan masih alami. Harapannya, pengembangan pariwisata akan membawa dampak terhadap kesejahteraan masyarakat setempat," harap Taufiq.
Taufiq menegaskan, pemerintah daerah sangat serius mengembangkan sektor pariwisata yang diwujudkan dalam pengalokasian anggaran yang cukup besar dalam APBD. Pariwisata diharapkan mampu menjadi sektor andalan baru untuk membantu menopang perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Seperti Pantai Satiruk itu, jauh lebih indah dibandingkan dengan Pantai Ujung Pandaran yang saat ini menjadi objek wisata andalan Kabupaten Kotawaringin Timur. Namun karena akses jalan menuju Pantai Satiruk masih terbatas, upaya pengembangannya pun masih terkendala," kata Wakil Bupati HM Taufiq Mukri di Sampit, Kamis.
Saat ini objek wisata paling diminati di Kotawaringin Timur adalah Pantai Ujung Pandaran. Pantai ini terletak di Kecamatan Teluk Sampit, berjarak sekitar 85 kilometer dari pusat Kota Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur.
Ternyata, di Kotawaringin Timur terdapat pantai yang jauh lebih indah yaitu Pantai Satiruk. Pantai itu terletak di Kecamatan Pulau Hanaut yang lokasinya berada di kawasan seberang sungai dari pusat Kota Sampit.
Saat ini ada dua kecamatan yang belum terhubung jalan darat yaitu Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut. Padahal dua kecamatan ini hanya terpisah Sungai Mentaya dari pusat Kota Sampit.
Untuk menuju Pantai Satiruk, wisatawan harus menggunakan transportasi sungai, kemudian dilanjutkan jalur darat. Ini membuat biaya transportasi menuju pantai itu cukup tinggi.
Tahun 2017 lalu, pemerintah daerah telah merampungkan pembangunan Jembatan Cempaga di Kecamatan Cempaga. Jembatan ini menjadi alternatif membuka keterisolasian karena bisa menjadi akses jalan darat menuju Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut hingga ke perbatasan kabupaten tetangga yaitu Kabupaten Katingan.
Rencana pembangunan badan jalan dari Jembatan Cepaka melintasi dua kecamatan tersebut, sempat terkendala karena masih ada beberapa lokasi yang terkena kawasan hutan. Namun kini masalah tersebut sudah terselesaikan dengan dikukuhkannya kawasan hutan oleh pemerintah pusat dengan mengakomodir usulan pemerintah daerah.
Taufik berharap pembangunan badan jalan dari Jembatan Cempaga melintasi Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut yang dimulai tahun ini berjalan lancar. Dia yakin pembukaan jalan ini akan berdampak besar terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat di desa-desa dua kecamatan tersebut.
"Kalau jalan sudah terbuka sampai ke Pantai Satiruk, maka pantai itu akan menjadi objek wisata idola baru bagi masyarakat karena pantainya memang sangat indah dan masih alami. Harapannya, pengembangan pariwisata akan membawa dampak terhadap kesejahteraan masyarakat setempat," harap Taufiq.
Taufiq menegaskan, pemerintah daerah sangat serius mengembangkan sektor pariwisata yang diwujudkan dalam pengalokasian anggaran yang cukup besar dalam APBD. Pariwisata diharapkan mampu menjadi sektor andalan baru untuk membantu menopang perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.