Sampit (Antaranews Kalteng) - Jamaah calon haji (JCH) asal Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, diingatkan agar mewaspadai cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di tanah suci yang dikhawatirkan berpengaruh terhadap kondisi fisik.
"Kami imbau JCH menjaga kesehatan karena cuaca di sana jauh berbeda dengan di daerah kita. Apalagi saat ini di sana dikabarkan cuacanya sedang ekstrem," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kotim, H Samsudin di Sampit, Selasa.
JCH asal Kotim yang akan diberangkatkan tahun ini sebanyak 215 orang. Mereka rencananya bertolak dari Sampit menuju Palangka Raya melalui jalur darat pada Kamis (2/8) sore menggunakan enam bus.
JCH akan dilepas Bupati Kotim, H Supian Hadi dan pejabat lainnya. Rombongan akan dikawal hingga tiba di Asrama Haji Al Mabrur Palangka Raya.
Jumat (3/8) subuh, rombongan diberangkatkan dari Embarkasi Antara Tjilik Riwut Palangka Raya menuju Embarkasi Syamsudin Noor Banjarmasin Kalimantan Selatan. Selanjutnya pada Sabtu (4/8), rombongan akan langsung diterbangkan menuju Jedah.
JCH asal Kotim merupakan yang terbanyak kedua di Kalimantan Tengah. Mereka akan bergabung dengan jamaah asal Kabupaten Katingan dan Pulang Pisau.
Samsudin mengatakan, cuaca di tanah suci saat ini sedang kurang bagus. Suhu cukup panas yaitu diperkirakan mencapai 48 derajat celsius, lebih panas dibanding tahun lalu yang hanya sekitar 40 derajat celsius.
Menghadapi cuaca ekstrem tersebut, tidak jarang JCH terserang penyakit. Untuk itulah JCH diimbau terus menjaga kesehatan agar tubuh tetap fit sehingga bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar.
"Dulu ada yang bibir pecah-pecah bahkan mimisan (hidung mengeluarkan darah). Makanya kami minta jamaah menjaga kesehatan. Mau pakai pelembab bibir atau obat boleh saja, tapi pastikan terbuat dari bahan yang diperbolehkan. Kalau sakit, langsung minta bantuan petugas kesehatan supaya cepat ditangani dan sembuh," terangnya.
Ia mendoakan seluruh jamaah selalu dalam kondisi sehat dan bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar, serta menjadi haji yang mabrur.
Saat kembali ke tanah air, mereka akan dijemput dan disambut oleh pemerintah daerah.
"Kami imbau JCH menjaga kesehatan karena cuaca di sana jauh berbeda dengan di daerah kita. Apalagi saat ini di sana dikabarkan cuacanya sedang ekstrem," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kotim, H Samsudin di Sampit, Selasa.
JCH asal Kotim yang akan diberangkatkan tahun ini sebanyak 215 orang. Mereka rencananya bertolak dari Sampit menuju Palangka Raya melalui jalur darat pada Kamis (2/8) sore menggunakan enam bus.
JCH akan dilepas Bupati Kotim, H Supian Hadi dan pejabat lainnya. Rombongan akan dikawal hingga tiba di Asrama Haji Al Mabrur Palangka Raya.
Jumat (3/8) subuh, rombongan diberangkatkan dari Embarkasi Antara Tjilik Riwut Palangka Raya menuju Embarkasi Syamsudin Noor Banjarmasin Kalimantan Selatan. Selanjutnya pada Sabtu (4/8), rombongan akan langsung diterbangkan menuju Jedah.
JCH asal Kotim merupakan yang terbanyak kedua di Kalimantan Tengah. Mereka akan bergabung dengan jamaah asal Kabupaten Katingan dan Pulang Pisau.
Samsudin mengatakan, cuaca di tanah suci saat ini sedang kurang bagus. Suhu cukup panas yaitu diperkirakan mencapai 48 derajat celsius, lebih panas dibanding tahun lalu yang hanya sekitar 40 derajat celsius.
Menghadapi cuaca ekstrem tersebut, tidak jarang JCH terserang penyakit. Untuk itulah JCH diimbau terus menjaga kesehatan agar tubuh tetap fit sehingga bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar.
"Dulu ada yang bibir pecah-pecah bahkan mimisan (hidung mengeluarkan darah). Makanya kami minta jamaah menjaga kesehatan. Mau pakai pelembab bibir atau obat boleh saja, tapi pastikan terbuat dari bahan yang diperbolehkan. Kalau sakit, langsung minta bantuan petugas kesehatan supaya cepat ditangani dan sembuh," terangnya.
Ia mendoakan seluruh jamaah selalu dalam kondisi sehat dan bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar, serta menjadi haji yang mabrur.
Saat kembali ke tanah air, mereka akan dijemput dan disambut oleh pemerintah daerah.