Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Sebanyak lima warga di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah meninggal dunia karena terserang demam berdarah dengue (DBD) selama tahun 2018.
"Jumlah penderita DBD tahun 2018 sampai saat ini sebanyak 122 jiwa yang mana lima diantaranya meninggal dunia," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andhar Hari Purnomo, di Palangka Raya, Selasa.
Dia mengatakan, rata-rata penderita meninggal karena terlambat meminta pertolongan kepada petugas kesehatan sebab demam yang menjadi salah satu gejala DBD itu dianggap demam biasa.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan "Kota Cantik" selama periode 2017 tercatat 160 warga Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini positif DBD.
Pihaknya pun mengajak masyarakat untuk membudayakan pola hidup bersih dan sehat (PBHS), melaksanakan gerakan masyarakat sehat (Germas) serta melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Menurut dia, upaya tersebut bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti rajin menguras tempat penampungan air, selalu melaksanakan program 3M yakni menutup tempat penampungan air dan mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air.
Dia menambahkan, dinas kesehatan melalui puskesmas juga telah menyiapkan bubuk abate yang bisa diperoleh secara gratis oleh masyarakat. Bubuk itu perlu disebarkan di kolam tergenang termasuk bak mandi untuk mencegah munculnya jentik nyamuk.
Masyarakat juga agar aktif melakukan upaya antisipasi penyebaran DBD dengan menjaga kebersihan lingkungan minimal di lingkungan keluarga.
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan salah satu pilar utama dan sebagai salah satu strategi paling efektif dalam memastikan masyarakat di kota Provinsi Kalteng ini selalu sehat.
"Jumlah penderita DBD tahun 2018 sampai saat ini sebanyak 122 jiwa yang mana lima diantaranya meninggal dunia," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andhar Hari Purnomo, di Palangka Raya, Selasa.
Dia mengatakan, rata-rata penderita meninggal karena terlambat meminta pertolongan kepada petugas kesehatan sebab demam yang menjadi salah satu gejala DBD itu dianggap demam biasa.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan "Kota Cantik" selama periode 2017 tercatat 160 warga Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini positif DBD.
Pihaknya pun mengajak masyarakat untuk membudayakan pola hidup bersih dan sehat (PBHS), melaksanakan gerakan masyarakat sehat (Germas) serta melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Menurut dia, upaya tersebut bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti rajin menguras tempat penampungan air, selalu melaksanakan program 3M yakni menutup tempat penampungan air dan mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air.
Dia menambahkan, dinas kesehatan melalui puskesmas juga telah menyiapkan bubuk abate yang bisa diperoleh secara gratis oleh masyarakat. Bubuk itu perlu disebarkan di kolam tergenang termasuk bak mandi untuk mencegah munculnya jentik nyamuk.
Masyarakat juga agar aktif melakukan upaya antisipasi penyebaran DBD dengan menjaga kebersihan lingkungan minimal di lingkungan keluarga.
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan salah satu pilar utama dan sebagai salah satu strategi paling efektif dalam memastikan masyarakat di kota Provinsi Kalteng ini selalu sehat.