Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Pasca robohnya Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) di Kelurahan Kalampangan, Kota Palangka Raya, membuat rasa cemas dan khawatir bagi sejumlah peserta calon pegawai negeri sipil di daerah itu untuk mengikuti ujian sistem Computer Assisted Test, apabila keadaan listrik saat ini masih padam
"Kami hanya khawatir dan cemas, apabila pada saat pelaksanaan ujian sistem Computer Assisted Test (CAT), tiba-tiba listrik padam kembali, apalagi belum terjadwal dari pihak PLN," kata warga Jalan Mahir Mahar, Kecamatan Jekan Raya, Adi di Palangka Raya, Sabtu.
Pihaknya hanya tidak ingin adanya gangguan listrik padam secara mendadak saat pelaksanaan ujian sistem CAT nanti yang rencananya akan berlangsung pada 4 November 2018.
"Bayangkan saja mas, kalau saat kita sedang mengikuti tes CAT dan sudah sebagian mengisi soal yang terjawab, namun tiba-tiba listrik padam, apakah soal yang kita isi itu tersimpan oleh sistem CAT atau tidak?. Hal ini yang harus diperhatikan baik dari pihak penyelenggara CPNS maupun PLN setempat,' kata bapak dua orang anak itu.
Baca juga: PLN targetkan 4 hari perbaikan menara SUTT roboh selesai [video]
Baca juga: Tim dikerahkan inveastigasi penyebab robohnya SUTT
Warga lainnya, Septi mengatakan, bahwa pihaknya hanya pasrah dan berdoa untuk semua permasalahan yang tidak kita inginkan ini seperti robohnya menara SUTT di jalan Mahir Mahar Kota Palangka Raya bisa terselesaikan dengan waktu yang sudah ditentukan.
"Memang kendala kita dalam mengikuti ujian sistem CAT pasti yang menjadi kekahwatiran dan kecemasan semua peserta pastilah masalah listrik padam. Namun saya yakin, pemerintah maupun PLN saat ini terus berupaya untuk mencari solusi yang terbaik dalam pelaksanaan ujian CAT nantinya,' kata ibu dua orang anak itu.
Pihaknya juga berharap, pada waktu pelaksanaan ujian sistem CAT nanati, PLN maupun instansi terkait harus benar-benar memastikan jaringan listrik tetap untuk tidak padam. Sehingga, saat peserta menjalani ujian CAT bisa merasa tenang dan fokus dalam menjawab soal yang diberikan nantinya.
Sebelumnya, Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan perbaikan menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt di Jalan Mahir Mahar Palangka Raya selesai maksimal empat hari ke depan.
"Proses pemulihan akan dilakukan dengan membangun tower sementara yang mana informasi sementara akan memakan waktu dua hingga empat hari. Selama itu aliran listrik akan tetap terputus," kata Manajer Bagian Pemasaran dan Layanan Pelanggan PLN Palangka Raya, M Anwari saat dikonfirmasi melalui telpon genggamnya, Jumat (2/11/18).
Dia mengatakan, saat ini para petugas sedang dalam tahap proses mobilisasi material ke lokasi. Material tersebut ada yang berasal dari Kabupaten Pulang Pisau maupun dari Banjar Baru, Provinsi Kalimantan Selatan.
"Kami mohon doa dari seluruh masyarakat agar upaya kami dalam mendirikan tower darurat dapat berjalan lancar sehingga suplai listrik ke pelanggan di Kalimantan Tengah kembali normal," katanya.
Baca juga: Robohnya menara SUTT, warga Palangka Raya 'serbu' Wifi Id Corner
"Kami hanya khawatir dan cemas, apabila pada saat pelaksanaan ujian sistem Computer Assisted Test (CAT), tiba-tiba listrik padam kembali, apalagi belum terjadwal dari pihak PLN," kata warga Jalan Mahir Mahar, Kecamatan Jekan Raya, Adi di Palangka Raya, Sabtu.
Pihaknya hanya tidak ingin adanya gangguan listrik padam secara mendadak saat pelaksanaan ujian sistem CAT nanti yang rencananya akan berlangsung pada 4 November 2018.
"Bayangkan saja mas, kalau saat kita sedang mengikuti tes CAT dan sudah sebagian mengisi soal yang terjawab, namun tiba-tiba listrik padam, apakah soal yang kita isi itu tersimpan oleh sistem CAT atau tidak?. Hal ini yang harus diperhatikan baik dari pihak penyelenggara CPNS maupun PLN setempat,' kata bapak dua orang anak itu.
Baca juga: PLN targetkan 4 hari perbaikan menara SUTT roboh selesai [video]
Baca juga: Tim dikerahkan inveastigasi penyebab robohnya SUTT
Warga lainnya, Septi mengatakan, bahwa pihaknya hanya pasrah dan berdoa untuk semua permasalahan yang tidak kita inginkan ini seperti robohnya menara SUTT di jalan Mahir Mahar Kota Palangka Raya bisa terselesaikan dengan waktu yang sudah ditentukan.
"Memang kendala kita dalam mengikuti ujian sistem CAT pasti yang menjadi kekahwatiran dan kecemasan semua peserta pastilah masalah listrik padam. Namun saya yakin, pemerintah maupun PLN saat ini terus berupaya untuk mencari solusi yang terbaik dalam pelaksanaan ujian CAT nantinya,' kata ibu dua orang anak itu.
Pihaknya juga berharap, pada waktu pelaksanaan ujian sistem CAT nanati, PLN maupun instansi terkait harus benar-benar memastikan jaringan listrik tetap untuk tidak padam. Sehingga, saat peserta menjalani ujian CAT bisa merasa tenang dan fokus dalam menjawab soal yang diberikan nantinya.
Sebelumnya, Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan perbaikan menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt di Jalan Mahir Mahar Palangka Raya selesai maksimal empat hari ke depan.
"Proses pemulihan akan dilakukan dengan membangun tower sementara yang mana informasi sementara akan memakan waktu dua hingga empat hari. Selama itu aliran listrik akan tetap terputus," kata Manajer Bagian Pemasaran dan Layanan Pelanggan PLN Palangka Raya, M Anwari saat dikonfirmasi melalui telpon genggamnya, Jumat (2/11/18).
Dia mengatakan, saat ini para petugas sedang dalam tahap proses mobilisasi material ke lokasi. Material tersebut ada yang berasal dari Kabupaten Pulang Pisau maupun dari Banjar Baru, Provinsi Kalimantan Selatan.
"Kami mohon doa dari seluruh masyarakat agar upaya kami dalam mendirikan tower darurat dapat berjalan lancar sehingga suplai listrik ke pelanggan di Kalimantan Tengah kembali normal," katanya.
Baca juga: Robohnya menara SUTT, warga Palangka Raya 'serbu' Wifi Id Corner