Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Sejumlah warga di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah meminta PT PLN setempat mengumumkan jadwal nyala listrik.

"Sejak robohnya tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT) pada Jumat malam lalu, sampai saat ini tempat kami listrik belum menyala padahal informasinya PLN melakukan nyala bergilir dua sampai tiga jam. Saya minta informasi itu segera di umumkan," kata warga Jalan Seth Adji Palangka Raya, Mardiani, Sabtu.

Ibu satu anak ini mengatakan, jadwal nyala listrik itu sangat diperlukan untuk memastikan saat giliran listrik menyala dia ada di rumah.

"Kalau tidak ada jadwal ini kita serba susah. Ditunggu listrik tidak nyala, tapi kalau ditinggal takut pas menyala kita tidak ada di rumah. Padahal saat ini kondisi sedang sulit terutama untuk memenuhi kebutuhan air minum dan untuk MCK," katanya.

Di sisi lain, dia mengapresiasi upaya PLN untuk menormalkan jaringan listrik yang terputus karena robohnya tower SUTT.

Namun dia juga menyayangkan, bahwa di hari kedua ini pihak PLN belum mengumumkan jadwal dan lokasi listrik menyala.

Baca juga: PLN targetkan 4 hari perbaikan menara SUTT roboh selesai [video]

Baca juga: Tim dikerahkan inveastigasi penyebab robohnya SUTT

Sementara itu, Desy yang tinggal di Jalan RTA Milono mengatakan listrik di lingkungannya pada Sabtu (3/11) sempat nyala antara pukul 12.00 WIb hingga pukul 06.00 WIB.

"Memang saya tidak ada jadwalnya. Tapi tempat saya hidupnya dari malam jam 12.00-an sampai jam 06.00 WIB. Dan sekarang mati," kata dia.

Robohnya menara SUTT di Jalan Mahir Mahar Kota Palangka Raya itu terjadi pada Jumat (02/10) pukul 00.28 WIB diduga karena kencangnya hembusan angin. Akibat kejadian itu, suplai listrik untuk wilayah tersebut mengalami kehilangan daya sebesar 63 Mega Watt (MW).

Baca juga: Robohnya menara SUTT, warga Palangka Raya 'serbu' Wifi Id Corner

Baca juga: Listrik padam, peserta CPNS khawatir ujian sistem CAT terganggu

Sementara sebagian suplai listrik untuk Kota Palangka Raya dan sekitarnya mengandalkan PLTD Kahayan dan PLTD Baamang dengan total daya 17,5 MW. Namun, suplai listrik tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan listrik di tiga kabupaten itu.

Manager Komunikasi Unit Induk Wilayah Kalselteng, M. Yusfiansyah kepada wartawan pada Jumat malam mengatakan pihaknya telah menerjunkan 30 orang petugas yang bekerja 24 jam untuk melakukan pembangunan tiga tower darurat.

"Kami bangun tiga tower darurat di lokasi robohnya tower Nomor 320, yang roboh satu tower, namun karena tekanan kabel konduktor tower Nomor 320 saat roboh, penyangga kabel konduktor di tower nomor 319 dan Nomor 321 ikut mengalami kerusakan, walaupun tidak sampai roboh," katanya.

Pihaknya pun menargetkan maksimal empat hari perbaikan akan selesai dan listrik kembali normal.

Saat di konfirmasi terkait beredarnya jadwal listrik nyala yang beredar di media sosial, pihak PLN mengatakan bahwa belum merilis informasi tersebut.

Baca juga: PLN diminta segera terbitkan jadwal pemadaman bergilir

Pewarta : Rendhik Andika
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024