Jakarta (Antaranews Kalteng) - Toyota Motor Corporation telah mengimplementasikan sistem pembakaran hidrogen di pabriknya di Jepang, diklaim yang pertama untuk keperluan industri, sebagai bagian dari langkah mengurangi emisi C02 dan membangun proses produksi yang ramah lingkungan.
Sistem pembakaran hidrogen yang dikembangkan bersama Chugai RO Co.Ltd itu telah diterapkan di Pabrik Honsha milik Toyota di Jepang, kata Toyota dalam pernyataan resminya, dikutip Sabtu.
Dalam pembakaran hidrogen konvensional, hidrogen bereaksi cepat dengan oksigen, yang mengarah ke suhu nyala api yang tinggi dan emisi NOx yang berbahaya bagi lingkungan.
Sistem pembakaran baru yang dikembangkan Toyota menggabungkan dua struktur yang memungkinkan hidrogen membakar lebih lambat.
Baca juga: Lebih dari 1 juta kendaraan Toyota ditarik karena masalah ini
Sistem pembakaran dalam proses produksi yang dikembangkan Toyota ini menghasilkan emisi nol dan diklaim menghasilkan kinerja lingkungan yang luar biasa.
Jika hidrogen dan oksigen dalam keadaan tercampur penuh ketika dinyalakan, campuran itu membakar dengan kuat dengan suhu nyala api tinggi. Pada pembakar yang baru dikembangkan, hidrogen dan aliran oksigen bersisian dan dinyalakan tanpa dicampur sepenuhnya.
Baca juga: Masalah air bag, Toyota tarik 1 juta lebih kendaraannya
Oleh karena itu, pembakaran pada sistem hidrogen menghasilkan pembakaran yang lebih lambat dan suhu nyala api yang lebih rendah.
Toyota mengatakan, untuk mencapai target Tantangan Pabrik Emisi Nol CO2, yang merupakan bagian dari Toyota Environmental Challenge 2050, Toyota menerapkan teknologi inovatif dan kegiatan kaizen (peningkatan berkelanjutan) setiap hari.
Toyota juga akan menggunakan energi yang berasal dari sumber terbarukan di pabriknya, termasuk energi hidrogen.
"Teknologi baru yang diumumkan hari ini akan memungkinkan 1.000 pembakar gas alam berskala besar untuk digantikan oleh pembakar hidrogen di pabrik kami di seluruh Jepang," demikian Toyota.
Baca juga: Toyota Sedang Kerjakan Proyek Mobil Listrik Berbaterai Baru
Sistem pembakaran hidrogen yang dikembangkan bersama Chugai RO Co.Ltd itu telah diterapkan di Pabrik Honsha milik Toyota di Jepang, kata Toyota dalam pernyataan resminya, dikutip Sabtu.
Dalam pembakaran hidrogen konvensional, hidrogen bereaksi cepat dengan oksigen, yang mengarah ke suhu nyala api yang tinggi dan emisi NOx yang berbahaya bagi lingkungan.
Sistem pembakaran baru yang dikembangkan Toyota menggabungkan dua struktur yang memungkinkan hidrogen membakar lebih lambat.
Baca juga: Lebih dari 1 juta kendaraan Toyota ditarik karena masalah ini
Sistem pembakaran dalam proses produksi yang dikembangkan Toyota ini menghasilkan emisi nol dan diklaim menghasilkan kinerja lingkungan yang luar biasa.
Jika hidrogen dan oksigen dalam keadaan tercampur penuh ketika dinyalakan, campuran itu membakar dengan kuat dengan suhu nyala api tinggi. Pada pembakar yang baru dikembangkan, hidrogen dan aliran oksigen bersisian dan dinyalakan tanpa dicampur sepenuhnya.
Baca juga: Masalah air bag, Toyota tarik 1 juta lebih kendaraannya
Oleh karena itu, pembakaran pada sistem hidrogen menghasilkan pembakaran yang lebih lambat dan suhu nyala api yang lebih rendah.
Toyota mengatakan, untuk mencapai target Tantangan Pabrik Emisi Nol CO2, yang merupakan bagian dari Toyota Environmental Challenge 2050, Toyota menerapkan teknologi inovatif dan kegiatan kaizen (peningkatan berkelanjutan) setiap hari.
Toyota juga akan menggunakan energi yang berasal dari sumber terbarukan di pabriknya, termasuk energi hidrogen.
"Teknologi baru yang diumumkan hari ini akan memungkinkan 1.000 pembakar gas alam berskala besar untuk digantikan oleh pembakar hidrogen di pabrik kami di seluruh Jepang," demikian Toyota.
Baca juga: Toyota Sedang Kerjakan Proyek Mobil Listrik Berbaterai Baru