Jakarta (Antaranews Kalteng) - Salah satu peerusahaan pemasok untuk Apple, AMS asal Austria, yang membuat pengenal wajah untuk ponsel, menurunkan perkiraan pendapatan mereka sehingga menimbulkan anggapan penjualan iPhone terbaru lemah.
AMS, dikutip dari Reuters, memangkas prospek pendapatan mereka 15 persen dan kembali ke target jangka menengah karena "perubahan permintaan dari konsumen besar".
Perusahaan spesialis sensor ini tidak menyebut nama Apple, tapi, analis menduga perusahaan teknologi raksasa dari Cupertino ini menyumbang 40 persen penjualan AMS.
Ramalan penjualan liburan Natal Apple mengejutkan karena lebih rendah dibandingkan perkiraan, para pemasok Lumentum, OQE dan Japan Display pun mengeluarkan peringatan tentang penjualan iPhone baru yang lemah.
Apple menjual generasi terbaru iPhone yaitu XS dan XS Max sejak September, sementara model XR baru bulan lalu.
Sejak beberapa tahun belakangan, penjualan iPhone cenderung stagnan karena harga jual rata-rata mereka selalu naik. Apple juga harus menghadapi kompetisi yang sengit dari produsen ponsel kelas menengah, salah satunya Xiaomi.
AMS, dikutip dari Reuters, memangkas prospek pendapatan mereka 15 persen dan kembali ke target jangka menengah karena "perubahan permintaan dari konsumen besar".
Perusahaan spesialis sensor ini tidak menyebut nama Apple, tapi, analis menduga perusahaan teknologi raksasa dari Cupertino ini menyumbang 40 persen penjualan AMS.
Ramalan penjualan liburan Natal Apple mengejutkan karena lebih rendah dibandingkan perkiraan, para pemasok Lumentum, OQE dan Japan Display pun mengeluarkan peringatan tentang penjualan iPhone baru yang lemah.
Apple menjual generasi terbaru iPhone yaitu XS dan XS Max sejak September, sementara model XR baru bulan lalu.
Sejak beberapa tahun belakangan, penjualan iPhone cenderung stagnan karena harga jual rata-rata mereka selalu naik. Apple juga harus menghadapi kompetisi yang sengit dari produsen ponsel kelas menengah, salah satunya Xiaomi.