Kuala Kapuas (Antaranews Kalteng) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), saat ini tidak hanya menjalankan program keluarga berencana atau penggunaan kontrasepsi saja. Tetapi lebih luas, yaitu mencakup program kependudukan dan pembangunan keluarga, demi mencapai kesejahteraan dan kualitas masa mendatang.
"Program kependudukan mulai dari tingkat keluarga itu sangat penting dan perlu mendapat perhatian serius kita bersama. Karena dari keluarga yang kuat dan sejahtera, diharapkan bisa turut mencegah berbagai persoalan, seperti kemiskinan, kekerasan, korupsi dan persoalan narkoba," kata Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus BKKBN pusat Nerius Auparay, di Kuala Kapuas, Jumat.
Hal itu disampaikan Nerius Auparay pada acara Integrasi Program Pembangunan Keluarga BKKBN Bersama Mitra Kerja yang digelar di Desa Narahan, Kecamatan Pulau Petak Kabupaten Kapuas.
Untuk mendukung program keluarga berencana, jelas Nerius, BKKBN juga terus memperkuat kemitraan dengan sejumlah pihak, salah satunya adalah dengan Anggota DPR RI.
"Kerja sama kemitraan telah terjalin dengan sekitar banyak pemangku kepentingan dan mitra kerja, salah satunya adalah Komisi IX DPR RI," jelasnya.
Baca juga: BKBBN Kalteng perkuat program kependudukan tingkatkan kualitas keluarga
Integrasi Program Pembangunan Keluarga BKKBN Bersama Mitra Kerja itu menghadirkan pemateri utama Anggota Komisi IX DPR RI asal Kalteng Hang Ali Saputra Syah Pahan.
Semenatar itu Anggota Komisi IX DPR RI asal Kalteng Hang Ali Saputra Syah Pahan mengungkapkan, program KB bukan hanya masalah jumlah anak, akan tetapi ke arah pembangunan keluarga sejahtera dan berkualitas. Karena itu, pembangunan keluarga dimulai dari tingkat persiapan berkeluarga, kehamilan, melahirkan, sampai pemberian Asi ekslusif untuk bayi.
"Program pembangunan keluarga harus dimulai sejak merencanakan pernikahan, kehamilan, melahirkan, sampai dengan pola asuh anak hingga remaja, bahkan lansia. Semua itu harus sudah direncanakan, makanya keluarga berencana disebut juga merencanakan sebuah keluarga yang berkualitas dan sejahtera," jelas Hang Ali.
Hang Ali mengakui keberhasilan program keluarga berencana, kependudukan dan pembangunan keluarga memang tidak bisa terlihat dalam waktu yang singkat. Akan tetapi program itu secara langsung dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan program lainnya, seperti penyediaan pelayanan, lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan dan lainnya.
“Dengan KB, keluarga akan lebih maksimal memberikan perhatian kepada anak-anaknya sehingga cita-cita membangun keluarga berkualitas dapat tercapai," ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Kegiatan sosialisasi tersebut diikuti 250 orang peserta yang merupakan kader-kader posyandu, kader dan penyuluh KB Kecamatan Pulau Petak serta masyarakat Desa Narahan.
Hadir pula sejumlah pejabat Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Kapuas, Camat Pulau Petak serta mantan anggota DPRD Kalteng H Ade Supriyadi.
Baca juga: Ini manfaat dan tujuan KB sesungguhnya, kata BKKBN
"Program kependudukan mulai dari tingkat keluarga itu sangat penting dan perlu mendapat perhatian serius kita bersama. Karena dari keluarga yang kuat dan sejahtera, diharapkan bisa turut mencegah berbagai persoalan, seperti kemiskinan, kekerasan, korupsi dan persoalan narkoba," kata Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus BKKBN pusat Nerius Auparay, di Kuala Kapuas, Jumat.
Hal itu disampaikan Nerius Auparay pada acara Integrasi Program Pembangunan Keluarga BKKBN Bersama Mitra Kerja yang digelar di Desa Narahan, Kecamatan Pulau Petak Kabupaten Kapuas.
Untuk mendukung program keluarga berencana, jelas Nerius, BKKBN juga terus memperkuat kemitraan dengan sejumlah pihak, salah satunya adalah dengan Anggota DPR RI.
"Kerja sama kemitraan telah terjalin dengan sekitar banyak pemangku kepentingan dan mitra kerja, salah satunya adalah Komisi IX DPR RI," jelasnya.
Baca juga: BKBBN Kalteng perkuat program kependudukan tingkatkan kualitas keluarga
Integrasi Program Pembangunan Keluarga BKKBN Bersama Mitra Kerja itu menghadirkan pemateri utama Anggota Komisi IX DPR RI asal Kalteng Hang Ali Saputra Syah Pahan.
Semenatar itu Anggota Komisi IX DPR RI asal Kalteng Hang Ali Saputra Syah Pahan mengungkapkan, program KB bukan hanya masalah jumlah anak, akan tetapi ke arah pembangunan keluarga sejahtera dan berkualitas. Karena itu, pembangunan keluarga dimulai dari tingkat persiapan berkeluarga, kehamilan, melahirkan, sampai pemberian Asi ekslusif untuk bayi.
"Program pembangunan keluarga harus dimulai sejak merencanakan pernikahan, kehamilan, melahirkan, sampai dengan pola asuh anak hingga remaja, bahkan lansia. Semua itu harus sudah direncanakan, makanya keluarga berencana disebut juga merencanakan sebuah keluarga yang berkualitas dan sejahtera," jelas Hang Ali.
Hang Ali mengakui keberhasilan program keluarga berencana, kependudukan dan pembangunan keluarga memang tidak bisa terlihat dalam waktu yang singkat. Akan tetapi program itu secara langsung dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan program lainnya, seperti penyediaan pelayanan, lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan dan lainnya.
“Dengan KB, keluarga akan lebih maksimal memberikan perhatian kepada anak-anaknya sehingga cita-cita membangun keluarga berkualitas dapat tercapai," ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Kegiatan sosialisasi tersebut diikuti 250 orang peserta yang merupakan kader-kader posyandu, kader dan penyuluh KB Kecamatan Pulau Petak serta masyarakat Desa Narahan.
Hadir pula sejumlah pejabat Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Kapuas, Camat Pulau Petak serta mantan anggota DPRD Kalteng H Ade Supriyadi.
Baca juga: Ini manfaat dan tujuan KB sesungguhnya, kata BKKBN