Jakarta (Antaranews Kalteng) - Menu makanan ibu menyusui berperan dalam menentukan selera makan si anak.
Ketika ibu menyusui menyantap makanan dengan rasa bervariasi, termasuk makanan pedas, selera bayi mereka juga semakin kaya, kata Dr Jennifer Wider, penasihat kesehatan untuk Society for Women's Health Research.
Dikutip dari Channel News Asia, dia mengatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah "bagus" bahwa makanan pedas berdampak buruk pada bayi yang disusui.
"Penting untuk diingat bahwa ASI tidak diformulasikan langsung dari saluran pencernaan, ASI diformulasikan dari darah ibu," kata Dr Wider. "Jadi, jika [ibu menyusui] makan sayuran Cruciferous, misalnya, nutrisi akan masuk ke dalam air susu ibu, tapi komponen gasnya tidak akan mempengaruhi bayi."
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, tubuh perempuan rata-rata butuh waktu empat sampai enam jam untuk memproduksi ASI dari makanan yang ia makan. Namun, kimia dan metabolisme tubuh bisa mempercepat prosesnya menjadi satu jam, atau malah memperlambatnya hingga 24 jam.
Setelah makanan yang dikonsumsi dicerna menjadi protein, lemak, karbohidrat, mineral dan air, berbagai komponen dibawa ke kelenjar susu melalui pembuluh darah, berbarengan dengan rasa dan molekul aroma. Proses yang sama terjadi selama kehamilan saat bayi mengonsumsi apa yang ibunya makan melalui aliran darah dan cairan ketuban.
Oleh karena itu, jika perempuan menyantap makanan pedas selama kehamilan, kemungkinan besar bayi sudah terbiasa dengan rasa yang kuat, kata Dr Paula Meier, profesor pediatri di Rush University Medical Center.
"Bayi yang disusui ASI pada umumnya tidak terlalu rewel saat makan nanti karena mereka sudah mencoba variasi rasa sejak awal, sedangkan bayi yang diberi susu formula memiliki pengalaman yang seragam," kata Lucy Cooke, seorang peneliti senior di University College London.
"Kunci penting adalah memberi anak berbagai variasi rasa secara berulang-ulang, itu adalah hal yang bagus agar anak tidak jadi pemilih," kata Cooke, spesialisasi gizi anak-anak.
Ketika ibu menyusui menyantap makanan dengan rasa bervariasi, termasuk makanan pedas, selera bayi mereka juga semakin kaya, kata Dr Jennifer Wider, penasihat kesehatan untuk Society for Women's Health Research.
Dikutip dari Channel News Asia, dia mengatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah "bagus" bahwa makanan pedas berdampak buruk pada bayi yang disusui.
"Penting untuk diingat bahwa ASI tidak diformulasikan langsung dari saluran pencernaan, ASI diformulasikan dari darah ibu," kata Dr Wider. "Jadi, jika [ibu menyusui] makan sayuran Cruciferous, misalnya, nutrisi akan masuk ke dalam air susu ibu, tapi komponen gasnya tidak akan mempengaruhi bayi."
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, tubuh perempuan rata-rata butuh waktu empat sampai enam jam untuk memproduksi ASI dari makanan yang ia makan. Namun, kimia dan metabolisme tubuh bisa mempercepat prosesnya menjadi satu jam, atau malah memperlambatnya hingga 24 jam.
Setelah makanan yang dikonsumsi dicerna menjadi protein, lemak, karbohidrat, mineral dan air, berbagai komponen dibawa ke kelenjar susu melalui pembuluh darah, berbarengan dengan rasa dan molekul aroma. Proses yang sama terjadi selama kehamilan saat bayi mengonsumsi apa yang ibunya makan melalui aliran darah dan cairan ketuban.
Oleh karena itu, jika perempuan menyantap makanan pedas selama kehamilan, kemungkinan besar bayi sudah terbiasa dengan rasa yang kuat, kata Dr Paula Meier, profesor pediatri di Rush University Medical Center.
"Bayi yang disusui ASI pada umumnya tidak terlalu rewel saat makan nanti karena mereka sudah mencoba variasi rasa sejak awal, sedangkan bayi yang diberi susu formula memiliki pengalaman yang seragam," kata Lucy Cooke, seorang peneliti senior di University College London.
"Kunci penting adalah memberi anak berbagai variasi rasa secara berulang-ulang, itu adalah hal yang bagus agar anak tidak jadi pemilih," kata Cooke, spesialisasi gizi anak-anak.