Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Andjar Hari Purnomo mengatakan pihaknya mencatat sebanyak 232 warga di kota setempat terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD).

"Selama Januari hingga saat ini tercatat 232 kasus DBD, di mana enam diantaranya dinyatakan meninggal dunia," katanya di Palangka Raya, Jumat.

Meski demikian, pemerintah ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah belum menyatakan "Kota Cantik" masuk kategori kejadian luar biasa (KLB) DBD.

"Tentu penetapan itu ada kajian dan beberapa ketentuan yang harus dipenuhi. Mengacu kepada prosedur tetap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum masuk KLB DBD," katanya.

Meski demikian, pihaknya terus berupaya meniminalkan potensi penyebaran DBD di wilayah Kota Palangka Raya.

Namun, yang tidak kalah penting, lanjut dia, peran masyarakat juga sangat menentukan keberhasilan upaya pencegahan penyebaran BDB.

"Peran paling sederhana namun efektif yakni dengan membudayakan pola hidup bersih dan sehat (PBHS), melaksanakan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas), serta melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Palangka Raya, Fairid juga mengajak warganya untuk turut bergotong royong dalam memberantas penyebaran nyamuk aedes yang menjadi penyebab DBD.

"Mengingat saat ini `Kota Cantik` kita memasuki musim hujan dan maraknya penyakit menular mulai menyerang masyarakat, khususnya DBD, maka dengan ini kami mengimbau kepada camat, lurah, ketua RT dan RW, serta masyarakat untuk dapat bergotong-royong di lingkungan masing-masing," katanya.

Dia juga meminta masyarakat ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah itu untuk selalu membersihkan pekarangan rumah maupun drainase, dan beberapa tempat yang menjadi lokasi genangan air.

Pewarta : Rendhik Andika
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024