Jakarta (Antaranews Kalteng) - Salah seorang petinggi di WhatsApp, Neeraj Arora meninggalkan perusahaan tersebut setelah tujuh tahun berada di sana.
Arora meninggalkan WhatsApp dengan jabatan terakhir sebagai Chief Business Officer, dia mengumumkan pengunduran dirinya Senin (26/11), seperti diberitakan Telegraph.
Di akun Facebooknya, Arora menyatakan dia ingin "mengisi ulang energi dan menghabiskan waktu bersama keluarga".
"Waktunya untuk maju, saya sangat bangga WhatsApp terus menyentuh orang dalam banyak cara setiap hari. Saya yakin WhatsApp akan tetap sederhana, aman dan menjadi produk komunikasi yang terpercaya di tahun-tahun mendatang," kata dia.
Arora menyusul para pendiri WhatsApp Brian Acton dan Jan Koum yang telah lebih dulu meninggalkan WhatsApp, yang dibeli Facebook senilai 22 miliar dolar AS pada 2014.
Koum pergi pada April lalu, diduga karena bersitegang dengan Facebook karena masalah data pribadi dan rencana untuk mengurangi enkripsi. Acton lebih dulu meninggalkan WhatsApp pada September 2017.
Beberapa bulan lalu terkuak bahwa Acton menolak mentah-mentah rencana Mark Zuckerberg untuk menarik pendapatan dari layanan tersebut.
Dalam sebuah sesi wawancara dengan Forbes, Acton menyebut para eksekutif di Facebook adalah orang-orang yang mewakili para pebisnis maupun pengambil kebijakan yang tidak dia setujui.
Bahkan, saat itu dia juga menyatakan pengguna untuk "menghapus Facebook" saat skandal Cambridge Analytica mencuat.
Facebook juga mengakusisi platform berbagi foto Instagram pada 2012. Kedua pendiri Instagram bulan lalu menyatakan akan keluar dari Facebook.
Arora meninggalkan WhatsApp dengan jabatan terakhir sebagai Chief Business Officer, dia mengumumkan pengunduran dirinya Senin (26/11), seperti diberitakan Telegraph.
Di akun Facebooknya, Arora menyatakan dia ingin "mengisi ulang energi dan menghabiskan waktu bersama keluarga".
"Waktunya untuk maju, saya sangat bangga WhatsApp terus menyentuh orang dalam banyak cara setiap hari. Saya yakin WhatsApp akan tetap sederhana, aman dan menjadi produk komunikasi yang terpercaya di tahun-tahun mendatang," kata dia.
Arora menyusul para pendiri WhatsApp Brian Acton dan Jan Koum yang telah lebih dulu meninggalkan WhatsApp, yang dibeli Facebook senilai 22 miliar dolar AS pada 2014.
Koum pergi pada April lalu, diduga karena bersitegang dengan Facebook karena masalah data pribadi dan rencana untuk mengurangi enkripsi. Acton lebih dulu meninggalkan WhatsApp pada September 2017.
Beberapa bulan lalu terkuak bahwa Acton menolak mentah-mentah rencana Mark Zuckerberg untuk menarik pendapatan dari layanan tersebut.
Dalam sebuah sesi wawancara dengan Forbes, Acton menyebut para eksekutif di Facebook adalah orang-orang yang mewakili para pebisnis maupun pengambil kebijakan yang tidak dia setujui.
Bahkan, saat itu dia juga menyatakan pengguna untuk "menghapus Facebook" saat skandal Cambridge Analytica mencuat.
Facebook juga mengakusisi platform berbagi foto Instagram pada 2012. Kedua pendiri Instagram bulan lalu menyatakan akan keluar dari Facebook.