Jakarta (Antaranews Kalteng) - Semua orang perlu mengontrol kadar gula darah di tubuh karena jika sudah terlanjur terserang diabetes Anda harus mengonsumsi obat-obatan dan suntik insulin untuk mengendalikannya.
Diabetes adalah penyakit yang tidak pandang bulu, mulai dari anak-anak sampai orangtua beresiko untuk mengalaminya. Oleh karena itu, mengontrol gula darah atau melakukan pengecekan secara rutin harus dilakukan.
Dokter spesialis penyakit dalam, Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, SpPD - KEMD, FINA, mengatakan bahwa penyakit diabetes tidak bisa dianggap remeh karena merasa sudah diobati. Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit yang tergolong silent killer dan sangat mematikan jika terjadi komplikasi.
"Sakit gula (diabetes melitus) harus dikontrol. Bukan berobat kemudian dikasih obat, kemudian beres. Harus selalu dikontrol apalagi gula turun apa tidak setelah minum obat," ujar Sidartawan dalam peluncuran Elvansense di Jakarta, Sabtu.
Selain melakukan pengecekan secara rutin, mengatur pola makan dan melakukan aktivitas fisik sangatlah penting. Hal ini bertujuan untuk menekan lonjakan kadar gula darah agar tidak cepat meningkat setelah mengonsumsi makanan tertentu.
"Kalau perlu menggunakan insulin ya pakai. Ada beberapa kelompok tertentu yang pakai insulin dan periksa darah tujuh kali. Jadi mengapa harus periksa gula darah? Supaya bisa mencegah terjadinya komplikasi," jelas Sidartawan.
Menurut Sidartawan, penyakit diabetes tidak bisa disembuhkan. Namun bisa dicegah agar tidak terjadi komplikasi yang akan berujung pada kematian.
"Kalau sakit gula darah ya terima nasib, tapi bisa dimonitor. Kita hanya mencegah komplikasi bukan mengobati. Dokter tidak akan bilang bisa sembuh tapi hanya mengajarkan untuk hidup lebih sehat," kata Sidartawan.
Diabetes adalah penyakit yang tidak pandang bulu, mulai dari anak-anak sampai orangtua beresiko untuk mengalaminya. Oleh karena itu, mengontrol gula darah atau melakukan pengecekan secara rutin harus dilakukan.
Dokter spesialis penyakit dalam, Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, SpPD - KEMD, FINA, mengatakan bahwa penyakit diabetes tidak bisa dianggap remeh karena merasa sudah diobati. Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit yang tergolong silent killer dan sangat mematikan jika terjadi komplikasi.
"Sakit gula (diabetes melitus) harus dikontrol. Bukan berobat kemudian dikasih obat, kemudian beres. Harus selalu dikontrol apalagi gula turun apa tidak setelah minum obat," ujar Sidartawan dalam peluncuran Elvansense di Jakarta, Sabtu.
Selain melakukan pengecekan secara rutin, mengatur pola makan dan melakukan aktivitas fisik sangatlah penting. Hal ini bertujuan untuk menekan lonjakan kadar gula darah agar tidak cepat meningkat setelah mengonsumsi makanan tertentu.
"Kalau perlu menggunakan insulin ya pakai. Ada beberapa kelompok tertentu yang pakai insulin dan periksa darah tujuh kali. Jadi mengapa harus periksa gula darah? Supaya bisa mencegah terjadinya komplikasi," jelas Sidartawan.
Menurut Sidartawan, penyakit diabetes tidak bisa disembuhkan. Namun bisa dicegah agar tidak terjadi komplikasi yang akan berujung pada kematian.
"Kalau sakit gula darah ya terima nasib, tapi bisa dimonitor. Kita hanya mencegah komplikasi bukan mengobati. Dokter tidak akan bilang bisa sembuh tapi hanya mengajarkan untuk hidup lebih sehat," kata Sidartawan.