Jakarta (Antaranews Kalteng) - Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir melaju ke babak final setelah menyingkirkan pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying 22-20, 21-11 pada semifinal turnamen Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan GBK, Jakarta, Sabtu.
Owi/Butet, yang telat panas, mampu mengejar poin demi poin untuk mengejar ganda campuran Malaysia dan menyamakan kedudukan 16-16 dan menutup gim pertama dengan kemenangan 22-20.
Di gim kedua, pasanggan unggulan keempat asal Indonesia itu tak terbendung dan terus memimpin dari awal gim hingga menutup pertandingan dengan skor 21-11 dalam waktu 34 menit.
"Kita kuncinya ada di gim pertama. Gim pertama itu poinnya ketat dan mempet. Di sana, kita lebih tenang daripada Malaysia ketika berada di poin-poin kritis," kata Butet usai pertandingan.
Baca juga: Chan Peng/Goh: Penonton Indonesia tepuk tangan jika kami cetak poin
Sementara di gim kedua, pasangan Owi/Butet lebih lepas mendominasi permainan.
"Di set kedua kami sudah di atas kertas, pola permainan kami jalan dan mereka selalu tertekan," kata Butet.
Pasangan Malaysia juga mengakui kecolongan di gim pertama.
"Di gim pertama kami hampir, tapi di akhir-akhir kami melakukan kesalahan kecil jadi tidak dapat lah itu gim," kata Goh.
Dari 11 kali pertemuan, unggulan keenam dari Malaysia itu baru menang satu kali melawan Owi/Butet.
Soal perjumpaan melawan Owi/Butet untuk terakhir kali, pasangan Malaysia pun memberikan salam perpisahan.
"Dia mampu membawa permainan ke level yang lebih tinggi. Kita doakan dia yang terbaik, dan sangat sayang lah dia pensiun lebih awal, dia masih boleh main lagi," kata Chan soal Butet.
"Rasa kagum dengan lawan yang seperti itu.... Saya belajar banyak dari dia, saya doakan yang terbaik di karirnya di masa depan," tambah Goh.
Di babak final, Owi/Butet akan menantang pasangan unggulan pertama dari China Zhang Siwei/Huang Yaqiong yang sebelumnya mengalahkan ganda campuran Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino 11-21 21-14 21-11.
Owi/Butet, yang telat panas, mampu mengejar poin demi poin untuk mengejar ganda campuran Malaysia dan menyamakan kedudukan 16-16 dan menutup gim pertama dengan kemenangan 22-20.
Di gim kedua, pasanggan unggulan keempat asal Indonesia itu tak terbendung dan terus memimpin dari awal gim hingga menutup pertandingan dengan skor 21-11 dalam waktu 34 menit.
"Kita kuncinya ada di gim pertama. Gim pertama itu poinnya ketat dan mempet. Di sana, kita lebih tenang daripada Malaysia ketika berada di poin-poin kritis," kata Butet usai pertandingan.
Baca juga: Chan Peng/Goh: Penonton Indonesia tepuk tangan jika kami cetak poin
Sementara di gim kedua, pasangan Owi/Butet lebih lepas mendominasi permainan.
"Di set kedua kami sudah di atas kertas, pola permainan kami jalan dan mereka selalu tertekan," kata Butet.
Pasangan Malaysia juga mengakui kecolongan di gim pertama.
"Di gim pertama kami hampir, tapi di akhir-akhir kami melakukan kesalahan kecil jadi tidak dapat lah itu gim," kata Goh.
Dari 11 kali pertemuan, unggulan keenam dari Malaysia itu baru menang satu kali melawan Owi/Butet.
Soal perjumpaan melawan Owi/Butet untuk terakhir kali, pasangan Malaysia pun memberikan salam perpisahan.
"Dia mampu membawa permainan ke level yang lebih tinggi. Kita doakan dia yang terbaik, dan sangat sayang lah dia pensiun lebih awal, dia masih boleh main lagi," kata Chan soal Butet.
"Rasa kagum dengan lawan yang seperti itu.... Saya belajar banyak dari dia, saya doakan yang terbaik di karirnya di masa depan," tambah Goh.
Di babak final, Owi/Butet akan menantang pasangan unggulan pertama dari China Zhang Siwei/Huang Yaqiong yang sebelumnya mengalahkan ganda campuran Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino 11-21 21-14 21-11.