Sampit (Antaranews Kalteng) - Distribusi kebutuhan pokok ke wilayah pelosok Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah terhambat oleh kondisi jalan yang rusak.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur Muhammad Shaleh, di Sampit, Rabu mengatakan, kerusakan jalan tersebut telah memicu naiknya harga sejumlah kebutuhan.
"Salah satu titik kerusakan jalan tersebut berada di daerah Parenggean menuju Desa Sangai, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur," terangnya.
Belum ada upaya perbaikan meski jalan terebut kondisinya rusak parah. Kerusakan jalan semakin parah akibat seringnya turun hujan di wilayah itu.
Bahu jalan yang hanya tanah tersebut berubah menjadi kubangan lumpur, dan mengakibatkan puluhan truk angkutan barang dan CPO terjebak ambles.
"Hanya kendaraan gardan ganda saja yang dapat melintas di jalan berlumpur. Sedangkan kendaraan lainnya harus bersabar menunggu hingga jalan kering," tuturnya.
Shaleh mengaku prihatin melihat kondisi itu, dan berharap pemerintah provinsi dapat dengan segera menangani kerusakan jalan tersebut.
"Saya sangat setuju jika penanganan ruas jalan yang rusak itu dilakukan secara konsorsium karena di wilayah itu banyak perusahaan perkebunan sawit," ucapnya.
Shaleh mendesak pemerintah provinsi Kalteng bisa segera menindaklanjuti rencana perbaikan jalan secara konsor sium itu.
"Memang informasinya ada masuk proyek provinsi Kalteng, tapi ruas jalan yang mana, sebab jalan yang ada ini kondisinya rusak parah semua," ungkapnya.
Menurutnya jalan itu harus cepat ditangani agar kerusakan jalan tidak semakin parah dan masyarakat di wilayah itu tidak kesulitan.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur Muhammad Shaleh, di Sampit, Rabu mengatakan, kerusakan jalan tersebut telah memicu naiknya harga sejumlah kebutuhan.
"Salah satu titik kerusakan jalan tersebut berada di daerah Parenggean menuju Desa Sangai, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur," terangnya.
Belum ada upaya perbaikan meski jalan terebut kondisinya rusak parah. Kerusakan jalan semakin parah akibat seringnya turun hujan di wilayah itu.
Bahu jalan yang hanya tanah tersebut berubah menjadi kubangan lumpur, dan mengakibatkan puluhan truk angkutan barang dan CPO terjebak ambles.
"Hanya kendaraan gardan ganda saja yang dapat melintas di jalan berlumpur. Sedangkan kendaraan lainnya harus bersabar menunggu hingga jalan kering," tuturnya.
Shaleh mengaku prihatin melihat kondisi itu, dan berharap pemerintah provinsi dapat dengan segera menangani kerusakan jalan tersebut.
"Saya sangat setuju jika penanganan ruas jalan yang rusak itu dilakukan secara konsorsium karena di wilayah itu banyak perusahaan perkebunan sawit," ucapnya.
Shaleh mendesak pemerintah provinsi Kalteng bisa segera menindaklanjuti rencana perbaikan jalan secara konsor sium itu.
"Memang informasinya ada masuk proyek provinsi Kalteng, tapi ruas jalan yang mana, sebab jalan yang ada ini kondisinya rusak parah semua," ungkapnya.
Menurutnya jalan itu harus cepat ditangani agar kerusakan jalan tidak semakin parah dan masyarakat di wilayah itu tidak kesulitan.