Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah, menunggu realisasi kebijakan pemerintah pusat yang pro terhadap peningkatan kesejahteraan petani karet di daerah.

"Informasinya saat ini pemerintah pusat melalui Dirjen Perkebunan sedang menyiapkan terobosan untuk perbaikan harga karet, melalui peningkatan peralatan pasca panen," kata Kepala Dinas Perkebunan Kalteng, Rawing Rambang di Palangka Raya, Sabtu.

Dengan dukungan peralatan itu, diharapkan nantinya kualitas karet yang dihasilkan lebih berkualitas sehingga mendorong peningkatan harga jual di tingkat petani.

Saat ini kebijakan tersebut, sedang dirumuskan dan pemerintah daerah pun menunggu realisasinya. Pihaknya berharap kebijakan itu segera direalisasikan dan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan petani.

"Harga jual karet hingga saat ini belum membaik, untuk itu perlu terobosan dari pemerintah pusat. Sebab perbaikan harga karet tidak lepas dari peran pusat," terangnya kepada awak media.

Baca juga: Disbun Kalteng bentuk UPPBB tingkatkan penghasilan petani karet

Karet merupakan salah satu komoditas andalan di Kalteng. Hingga saat ini pun, banyak dari masyarakat di daerah yang berprofesi sebagai petani karet dan menggantungkan kehidupannya dari hasil kebunnya tersebut.

Ia menyebut, saat ini ada kenaikan harga namun tidak terlalu besar. Di tingkat petani sekarang harganya sekitar Rp7 ribu per kilogram, itu berarti harga di pasar internasional yakni sekitar Rp13 ribu per kilogram.

"Untuk meningkatkan harga jual karet, hal utama yang harus dilakukan adalah meningkatan kualitas produksi dan untuk mewujudkannya perlu campur tangan pemerintah di setiap tingkatan," tutur Rawing.

Sementara itu, Dinas Perkebunan Kalteng juga memiliki sejumlah kebijakan yang pro petani karet, diantaranya pemberian bantuan alat pasca panen serta pembentukan sejumlah Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar Bersih sebagai sarana bagi petani meningkatkan mutu karet.

"Jika kualitasnya bagus, petani di daerah bisa menjual karetnya langsung ke pabrik. Namun kualitasnya harus diperbaiki dulu dan inilah yang sedang kami benahi," paparnya.

Pewarta : Muhammad Arif Hidayat
Uploader : Admin 4
Copyright © ANTARA 2024