Jakarta (ANTARA) - Ponsel lipat Microsoft Surface Phone, proyek yang ditunda Microsoft sejak musim panas 2018 kembali diperbincangkan karena perusahaan itu baru saja membuat paten untuk perangkat yang bisa dilipat.
Situs World Intellectual Property Organization, pada Kamis (28/3), memuat paten untuk Microsoft bernama "Hinged Device" atau engsel untuk perangkat komputasi.
Laman Phone Arena melansir situs berbahasa Jerman Windows United, engsel di Surface Phone akan membuat ponsel dapat digunakan seperti laptop. Layar di atas akan menjadi layar utama sementara yang berada di bawah berupa layar sentuh yang memuat keyboard QWERTY.
Engsel di Surface Phone dapat diputar penuh hingga 360 derajat untuk menjadi ponsel. Pengguna bisa membuka ponsel untuk melihat notifikasi dan yang lainnya.
Ponsel lipat Microsoft ini diberi kode "Proyek Andromeda", tapi belum diketahui kapan mereka akan merealisasikan proyek ponsel lipat itu. Beredar kabar Microsoft akan merilis ponsel ini menjelang akhir 2019.
Ponsel itu juga diperkirakan akan berukuran besar dan tidak dapat ditaruh di saku celana.
Situs World Intellectual Property Organization, pada Kamis (28/3), memuat paten untuk Microsoft bernama "Hinged Device" atau engsel untuk perangkat komputasi.
Laman Phone Arena melansir situs berbahasa Jerman Windows United, engsel di Surface Phone akan membuat ponsel dapat digunakan seperti laptop. Layar di atas akan menjadi layar utama sementara yang berada di bawah berupa layar sentuh yang memuat keyboard QWERTY.
Engsel di Surface Phone dapat diputar penuh hingga 360 derajat untuk menjadi ponsel. Pengguna bisa membuka ponsel untuk melihat notifikasi dan yang lainnya.
Ponsel lipat Microsoft ini diberi kode "Proyek Andromeda", tapi belum diketahui kapan mereka akan merealisasikan proyek ponsel lipat itu. Beredar kabar Microsoft akan merilis ponsel ini menjelang akhir 2019.
Ponsel itu juga diperkirakan akan berukuran besar dan tidak dapat ditaruh di saku celana.