Palangka Raya (ANTARA) - Warga Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah diperingatkan untuk berhati-hati dan selektif memilih angkutan yang akan digunakan saat mudik Lebaran 1440 Hijriah, khususnya yang melalui jalur darat.
"Untuk itu sebaiknya mudiklah menggunakan angkutan resmi, sebab keselamatan, kenyamanan dan keamanan penumpang lebih terjamin. Hal itu dikarenakan angkutan resmi rutin diperiksa oleh instansi terkait," kata Anggota DPRD Kota Palangka Raya Jumatni, Senin.
Sedangkan angkutan tidak resmi tentu lebih berbahaya bagi penumpang, misalnya rawan tindak kejahatan, kemudian apabila terjadi kecelakaan hingga mengalami luka, cacat bahkan meninggal dunia maka korban tidak akan mendapatkan santunan dari pihak asuransi.
Jumatni menjelaskan, meski kejadian seperti itu belum pernah terjadi di Palangka Raya, pihaknya tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat agar berhati-hati saat mudik Lebaran. Menurutnya lebih baik berhati-hati dan selalu waspada, dari pada akhirnya mengalami kejadian yang tidak diinginkan.
"Saya yakin masyarakat sangat paham masalah seperti ini. Tentu mereka enggan menggunakan angkutan tidak resmi, karena resikonya cukup besar dan jika terjadi musibah maka akan sangat merugikan," ucap Politisi Partai Amanat Nasional itu.
Anggota Komisi B DPRD Palangka Raya itu, juga belum pernah menerima laporan dari masyarakat yang merasa dirugikan oleh jasa angkutan tidak resmi. Namun jika ada yang mengalami kerugian saat mudik nantinya, maka pihaknya meminta agar masyarakat dapat melaporkannya kepada instansi terkait untuk segera ditindaklanjuti.
Sementara itu hingga Senin (27/5), banyak tiket jasa angkutan baik travel maupun bus ramai dipesan pemudik. Kemungkinan besar jumlah penumpang akan mengalami lonjakan pada H-7 Lebaran mendatang.
"Saran saya bagi pemudik, selain selektif memilih angkutan transportasi, barang bawaannya juga wajib dijaga agar tidak hilang atau menjadi sasaran tindak kejahatan oknum tidak bertanggung jawab," jelas Jumatni.
"Untuk itu sebaiknya mudiklah menggunakan angkutan resmi, sebab keselamatan, kenyamanan dan keamanan penumpang lebih terjamin. Hal itu dikarenakan angkutan resmi rutin diperiksa oleh instansi terkait," kata Anggota DPRD Kota Palangka Raya Jumatni, Senin.
Sedangkan angkutan tidak resmi tentu lebih berbahaya bagi penumpang, misalnya rawan tindak kejahatan, kemudian apabila terjadi kecelakaan hingga mengalami luka, cacat bahkan meninggal dunia maka korban tidak akan mendapatkan santunan dari pihak asuransi.
Jumatni menjelaskan, meski kejadian seperti itu belum pernah terjadi di Palangka Raya, pihaknya tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat agar berhati-hati saat mudik Lebaran. Menurutnya lebih baik berhati-hati dan selalu waspada, dari pada akhirnya mengalami kejadian yang tidak diinginkan.
"Saya yakin masyarakat sangat paham masalah seperti ini. Tentu mereka enggan menggunakan angkutan tidak resmi, karena resikonya cukup besar dan jika terjadi musibah maka akan sangat merugikan," ucap Politisi Partai Amanat Nasional itu.
Anggota Komisi B DPRD Palangka Raya itu, juga belum pernah menerima laporan dari masyarakat yang merasa dirugikan oleh jasa angkutan tidak resmi. Namun jika ada yang mengalami kerugian saat mudik nantinya, maka pihaknya meminta agar masyarakat dapat melaporkannya kepada instansi terkait untuk segera ditindaklanjuti.
Sementara itu hingga Senin (27/5), banyak tiket jasa angkutan baik travel maupun bus ramai dipesan pemudik. Kemungkinan besar jumlah penumpang akan mengalami lonjakan pada H-7 Lebaran mendatang.
"Saran saya bagi pemudik, selain selektif memilih angkutan transportasi, barang bawaannya juga wajib dijaga agar tidak hilang atau menjadi sasaran tindak kejahatan oknum tidak bertanggung jawab," jelas Jumatni.