Sampit (ANTARA) - "Open house" silaturahmi rutin digelar Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah H Supian Hadi setiap Hari Raya Idul Fitri, namun kali ini masyarakat lebih antusias ingin hadir karena pertama kali dilaksanakan setelah rumah jabatan bupati selesai dipugar.
"Selain ingin bersilaturahmi dengan bupati dan wakil bupati, saya penasaran ingin melihat langsung rumah jabatan yang baru. Dari luar terlihat sangat megah dan kabarnya itu rumah jabatan bupati termegah di Kalimantan Tengah," kata Riri, warga Sampit, Selasa.
Dua tahun terakhir "open house" dilaksanakan di Gedung Serbaguna Sampit karena rumah jabatan sedang direnovasi. Tahun ini merupakan pertama kali "open house" dilaksanakan setelah rumah jabatan bupati di Jalan Achmad Yani rampung.
Tidak heran jika banyak warga yang bersemangat ingin menghadiri "open house" kali ini. Mereka ingin berkunjung ke rumah jabatan yang pembangunannya menghabiskan dana sangat besar tersebut.
Panitia sudah mendekorasi halaman rumah jabatan dengan sangat menarik untuk dijadikan tempat acara. Panggung berbentuk perahu yang dihias dengan berbagai ornamen khas Suku Dayak dan kaligrafi, sudah disiapkan.
"Jadi konsepnya, bupati dan wakil bupati duduk di kursi sambil menerima warga yang ingin bersalaman, nanti kalau mau berfoto bersama, semua maju ke atas perahu ini," kata Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur Raihansyah saat persiapan di lokasi acara.
Seluruh masyarakat diundang hadir bersilaturahmi dengan bupati, wakil bupati dan pejabat lainnya dalam "open house" yang digelar di rumah jabatan bupati pada Rabu (5/6/2019) besok. Masyarakat bisa datang selama "open house" dilaksanakan yakni mulai pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB.
Rumah jabatan Bupati Kotawaringin Timur telah diresmikan penggunaannya dalam Safari Ramadhan sekaligus buka puasa bersama pada Jumat (24/5) lalu di rumah jabatan tersebut. Bupati H Supian Hadi menyebut rumah jabatan megah tersebut merupakan rumah rakyat sehingga terbuka bagi masyarakat umum yang ingin berkunjung.
"Ini adalah rumah rakyat, bukan rumah Bupati Kotawaringin Timur. Silakan masyarakat mau datang berkunjung atau ber-selfie (berswafoto). Yang penting jaga keamanan. Nanti minta izin di pos penjagaan," kata Supian Hadi.
Supian menjanjikan rumah jabatan megah berlantai dua itu akan terbuka bagi masyarakat yang ingin berkunjung. Dia ingin rumah jabatan itu juga menjadi kebanggaan seluruh masyarakat.
Rumah jabatan bupati dibangun sejak 2017 menghabiskan biaya sekitar Rp30 miliar yang dialokasikan dengan sistem anggaran tahun jamak. Rumah jabatan memiliki berbagai fasilitas seperti ruang rapat, aula, ruang tamu hingga kamar tidur berkelas VVIP yang disiapkan jika ada pejabat sekelas menteri yang datang dan menginap di Sampit.
Bangunan terdiri bangunan utama berlantai dua, bangunan tempat tidur bupati di bagian belakang, rumah betang di bagian kiri depan, serta bangunan lain di bagian kanan yang dalam tahap pembangunan.
"Nanti saat Hari Raya Idul Fitri, open house kami gelar di sini. Silakan masyarakat beramai-ramai datang ke rumah jabatan. Nanti kami siapkan tempat untuk berfoto. Ini bukan tempat tidur bupati. Tempat tidur bupati ada di belakang seperti dulu," ujar Supian.
Supian menilai rumah jabatan menjadi simbol kebanggaan daerah. Untuk itu dia mengajak masyarakat untuk ikut merawat rumah jabatan tersebut dengan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merusak keindahan rumah jabatan, apalagi pembangunannya menggunakan uang rakyat.
"Selain ingin bersilaturahmi dengan bupati dan wakil bupati, saya penasaran ingin melihat langsung rumah jabatan yang baru. Dari luar terlihat sangat megah dan kabarnya itu rumah jabatan bupati termegah di Kalimantan Tengah," kata Riri, warga Sampit, Selasa.
Dua tahun terakhir "open house" dilaksanakan di Gedung Serbaguna Sampit karena rumah jabatan sedang direnovasi. Tahun ini merupakan pertama kali "open house" dilaksanakan setelah rumah jabatan bupati di Jalan Achmad Yani rampung.
Tidak heran jika banyak warga yang bersemangat ingin menghadiri "open house" kali ini. Mereka ingin berkunjung ke rumah jabatan yang pembangunannya menghabiskan dana sangat besar tersebut.
Panitia sudah mendekorasi halaman rumah jabatan dengan sangat menarik untuk dijadikan tempat acara. Panggung berbentuk perahu yang dihias dengan berbagai ornamen khas Suku Dayak dan kaligrafi, sudah disiapkan.
"Jadi konsepnya, bupati dan wakil bupati duduk di kursi sambil menerima warga yang ingin bersalaman, nanti kalau mau berfoto bersama, semua maju ke atas perahu ini," kata Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur Raihansyah saat persiapan di lokasi acara.
Seluruh masyarakat diundang hadir bersilaturahmi dengan bupati, wakil bupati dan pejabat lainnya dalam "open house" yang digelar di rumah jabatan bupati pada Rabu (5/6/2019) besok. Masyarakat bisa datang selama "open house" dilaksanakan yakni mulai pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB.
Rumah jabatan Bupati Kotawaringin Timur telah diresmikan penggunaannya dalam Safari Ramadhan sekaligus buka puasa bersama pada Jumat (24/5) lalu di rumah jabatan tersebut. Bupati H Supian Hadi menyebut rumah jabatan megah tersebut merupakan rumah rakyat sehingga terbuka bagi masyarakat umum yang ingin berkunjung.
"Ini adalah rumah rakyat, bukan rumah Bupati Kotawaringin Timur. Silakan masyarakat mau datang berkunjung atau ber-selfie (berswafoto). Yang penting jaga keamanan. Nanti minta izin di pos penjagaan," kata Supian Hadi.
Supian menjanjikan rumah jabatan megah berlantai dua itu akan terbuka bagi masyarakat yang ingin berkunjung. Dia ingin rumah jabatan itu juga menjadi kebanggaan seluruh masyarakat.
Rumah jabatan bupati dibangun sejak 2017 menghabiskan biaya sekitar Rp30 miliar yang dialokasikan dengan sistem anggaran tahun jamak. Rumah jabatan memiliki berbagai fasilitas seperti ruang rapat, aula, ruang tamu hingga kamar tidur berkelas VVIP yang disiapkan jika ada pejabat sekelas menteri yang datang dan menginap di Sampit.
Bangunan terdiri bangunan utama berlantai dua, bangunan tempat tidur bupati di bagian belakang, rumah betang di bagian kiri depan, serta bangunan lain di bagian kanan yang dalam tahap pembangunan.
"Nanti saat Hari Raya Idul Fitri, open house kami gelar di sini. Silakan masyarakat beramai-ramai datang ke rumah jabatan. Nanti kami siapkan tempat untuk berfoto. Ini bukan tempat tidur bupati. Tempat tidur bupati ada di belakang seperti dulu," ujar Supian.
Supian menilai rumah jabatan menjadi simbol kebanggaan daerah. Untuk itu dia mengajak masyarakat untuk ikut merawat rumah jabatan tersebut dengan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merusak keindahan rumah jabatan, apalagi pembangunannya menggunakan uang rakyat.